Strategi Revegetasi dan Lingkungan Berkelanjutan: UNCM dan PT MIFA Libatkan Pemuda dan Masyarakat Aceh

Strategi Revegetasi dan Lingkungan Berkelanjutan: UNCM dan PT MIFA Libatkan Pemuda dan Masyarakat Aceh

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Dalam upaya menjawab tantangan degradasi lingkungan dan perubahan iklim, Universitas Cipta Mandiri (UNCM) bersama PT MIFA Bersaudara menggelar pelatihan bertajuk “Strategi Revegetasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan” pada Kamis, 10 Juli 2025 di Desa Peunaga Cut Ujong, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan ini diikuti oleh 69 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat sekitar area operasional perusahaan. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dan wujud nyata sinergi antara akademisi, dunia industri, dan masyarakat dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan.

Ketua pelaksana kegiatan, Rufa Hera, M.Pd., yang juga dosen UNCM, memimpin langsung sesi pelatihan bersama dua akademisi lainnya, Uswatun Hasanah Nura, M.Si., dan Rita Oktavia, M.Si. Para pemateri membahas strategi revegetasi, pemilihan tanaman endemik, teknik pemeliharaan, serta pengelolaan lingkungan berbasis komunitas secara komprehensif dan aplikatif.

Dalam sambutannya, perwakilan PT MIFA Bersaudara, Ibu Syafika, menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab. “Kami percaya bahwa keterlibatan aktif masyarakat dan pemuda, khususnya mahasiswa, adalah kunci keberhasilan program lingkungan berkelanjutan,” ujarnya.

Rufa Hera menambahkan bahwa kesadaran lingkungan harus dibangun sejak dini. “Mahasiswa harus hadir sebagai agen perubahan, bukan hanya pengamat,” tegasnya.

Pelatihan berlangsung interaktif dan diperkaya dengan diskusi partisipatif yang menggali persoalan lokal sekaligus mendorong solusi berbasis riset dan kearifan lokal. Uswatun Hasanah Nura dan Rita Oktavia memperkuat materi dengan hasil penelitian terkait dinamika lahan, teknik persemaian, hingga pengomposan limbah organik.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan program konservasi yang terintegrasi dan berkelanjutan, khususnya di wilayah yang terdampak aktivitas industri.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan lingkungan, serta langkah awal menuju ekosistem yang lestari dan inklusif.