MediaKontras.id| Sebanyak 13 gampong se-Kecamatan Langsa Barat ikuti pembekalan dalam optimalisasi peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) terkait aplikasi e-Human Development Worker (eHDW) Optimalisasi berbasis online, di aula Kantor Camat Langsa Barat, Rabu, 12 November 2025.
Camat Langsa Barat, H Hady Wijaya SSTP, MSP, melalui Sekcamnya, Rudi Setiawan SE, saat membuka acara menuturkan bahwa bagi para KPM yang terlibat dalam kegiatan ini agar benar-benar mengikuti secara baik agar nantinya semua data yang diinput sesuai dan tingkat akurasi data yang valid.
“Semua KPM harus serius dalam kegiatan pembekalan ini, meskipun tanpa alokasi anggaran dari pihak manapun alias secara mandiri, tetapi tidak mengurangi makna untuk kita mendapatkan ilmu yang diberikan oleh para Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kota Langsa,” ucap Rudi sembari membuka acara di maksud.
Sementara itu, TPP Kota Langsa yang dimotori oleh Koordinator Kota (Korkot), Heriansyah Putra S.ST, mengatakan optimalisasi peran KPM terkait aplikasi eHDW ini sangat penting merujuk pada web atau online yang dikelola oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).
Dimana optimalisasi yang berfokus pada peningkatan akurasi data, pemantauan layanan, dan penggunaan data tersebut untuk perencanaan pembangunan desa yang lebih efektif dalam pencegahan stunting.
“Secara keseluruhan, optimalisasi eHDW oleh KPM bertujuan untuk memastikan program percepatan penurunan stunting di desa berjalan efektif berbasis data yang akurat dan real-time,” katanya.
Perlu difahami optimalisasi peran KPM terkait aplikasi eHDW sangat penting untuk efektivitas pencegahan stunting di desa. KPM menggunakan aplikasi eHDW sebagai alat bantu utama untuk pendataan dan pemantauan konvergensi program stunting di tingkat desa.
Optimalisasi peran KPM dapat dicapai melalui beberapa strategi kunci diantaranya :
1. Peningkatan Kapasitas dan Pelatihan Berkelanjutan
Bimbingan Teknis (Bimtek): KPM memerlukan pelatihan teknis secara berkala tentang fitur-fitur terbaru aplikasi eHDW, termasuk cara input data, pemantauan indikator layanan, dan verifikasi data sasaran.
Peningkatan Pemahaman Substansi: Pelatihan juga harus mencakup pemahaman mendalam tentang isu stunting, siklus 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan pentingnya data yang akurat untuk perencanaan intervensi di desa.
Analisis Data: KPM perlu dilatih untuk tidak hanya menginput data, tetapi juga menganalisis data stunting yang tersedia di eHDW untuk mengidentifikasi masalah dan merancang kegiatan percepatan penurunan stunting di desa.
2. Penguatan Koordinasi dan Kolaborasi.
Sinergi Antar Pihak: KPM harus berkoordinasi erat dengan bidan desa, petugas puskesmas, dan kader posyandu untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan terverifikasi.
Rapat Koordinasi Rutin: Penyelenggaraan rapat koordinasi (rakor) rutin antara KPM, operator desa, dan pendamping desa dapat membantu mengatasi kendala teknis dan memastikan proses verifikasi data berjalan lancar setiap triwulan.
Peran Pemerintah Desa: Pemerintah desa, melalui admin eHDW desa, perlu memastikan proses verifikasi data KPM berjalan tepat waktu agar data termonitor dengan baik di tingkat kabupaten/kota.
3. Pemanfaatan Data untuk Perencanaan.
Advokasi Berbasis Data: Data dari eHDW harus digunakan sebagai alat advokasi oleh KPM untuk mengidentifikasi keluarga sasaran yang belum menerima layanan lengkap dan mengusulkan intervensi dalam musyawarah desa (Musdes).
Monitoring dan Evaluasi: Data eHDW digunakan untuk memonitor apakah keluarga sasaran menerima intervensi gizi spesifik dan sensitif secara lengkap, yang berfungsi sebagai alat kontrol bagi desa untuk mencegah kasus stunting baru.
4. Solusi Mengatasi Tantangan
Kendala Teknis: Mengatasi masalah jaringan atau error aplikasi dengan bantuan teknis cepat dari pendamping desa atau dinas terkait.
Kesulitan Pengumpulan Data: Peningkatan kolaborasi dengan fasilitas kesehatan dan administrasi desa untuk membandingkan dan memvalidasi data dapat meningkatkan akurasi data KPM.
“Dengan langkah-langkah ini, peran KPM akan optimal, tidak hanya sebagai penginput data, tetapi juga sebagai agen penggerak di lapangan yang mampu merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi program pencegahan stunting secara efektif di tingkat desa,” papar Heri.
Tentunya pembekalan ini dipandu oleh Korcam Langsa Barat yang andal yakni, Irwan Pratama, didampingi Pendamping Desa (PD) T Ismuha dan Hamdani. Selain para KPM juga hadir Kasie PMMG, Elsa Asrina Poetri, S.IP, staf Ririn serta Pendamping Lokal Desa (PLD), Agustina, Rapian dan Muhammad Rizal dalam balutan kompak penuh makna. [ian]






