Abiya Kuta Krueng: Dayah Darul Munawwarah Buka Pendidikan Secara Gratis bagi Anak Korban Banjir Aceh

Pimpinan Dayah Darul Munawwarah, Abiya Kuta Krueng. ( Foto: Ist)

Abiya Kuta Krueng: Dayah Darul Munawwarah Buka Pendidikan Secara Gratis bagi Anak Korban Banjir Aceh

Pimpinan Dayah Darul Munawwarah, Abiya Kuta Krueng. ( Foto: Ist)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Gratis & Diasramakan, Dayah Tampung Anak Korban Banjir

MediaKontras.id | Di tengah duka mendalam akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, secercah harapan hadir dari kalangan ulama dayah.

Abiya Kuta Krueng, Pimpinan Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Pidie Jaya, menyatakan kesiapan dayah yang dipimpinnya untuk menampung putra-putri Aceh dari kabupaten terdampak banjir agar dapat melanjutkan pendidikan secara gratis.

Inisiatif ini ditujukan bagi anak-anak Aceh dari wilayah terdampak bencana. Dayah Darul Munawwarah membuka kesempatan bagi mereka untuk belajar pada program Mu‘adalah jenjang Wustha dan ‘Ulya, yang setara dengan pendidikan formal tingkat SMP dan SMA.

Abiya Kuta Krueng menegaskan bahwa dalam situasi bencana, perhatian terhadap pendidikan generasi muda tidak boleh diabaikan.

Menurut sosok yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) ini, selain penyelamatan jiwa dan pemulihan ekonomi, penyelamatan pendidikan anak-anak Aceh merupakan keniscayaan yang harus menjadi prioritas utama.

“Bencana boleh merusak rumah dan harta benda, tetapi jangan sampai merusak masa depan anak-anak Aceh. Pendidikan mereka harus diselamatkan, karena dari merekalah kelanjutan Aceh dan keberlangsungan Islam di negeri ini akan ditentukan,” ujar Abiya Kuta Krueng melalui siaran pers, pada Sabtu, (20/12).

Lebih lanjut, Abiya menjelaskan bahwa Dayah Darul Munawwarah tidak hanya menggratiskan biaya pendidikan, tetapi juga menanggung seluruh biaya makan dan kebutuhan dasar santri dari keluarga korban bencana.

Bahkan, pihak dayah telah merencanakan penempatan mereka dalam asrama khusus, agar proses pembinaan dan pendampingan dapat berjalan lebih maksimal, baik secara akademik maupun spiritual.

Langkah ini, menurut Abiya, merupakan bentuk tanggung jawab moral ulama dayah dalam merespons bencana secara lebih substansial dan berjangka panjang. Jika bantuan darurat bersifat sementara, maka pendidikan adalah investasi masa depan yang dampaknya jauh lebih luas.

“Dayah harus hadir bukan hanya sebagai tempat belajar kitab, tetapi sebagai rumah perlindungan umat. Ketika anak-anak kehilangan ruang aman untuk belajar, maka dayah wajib membuka pintu selebar-lebarnya,” tegasnya.

Sebagai Ketua Umum PB HUDA, Abiya Kuta Krueng juga mengajak dayah-dayah lain di Aceh untuk mengambil langkah serupa sesuai kemampuan masing-masing, agar tidak ada generasi Aceh yang tertinggal pendidikannya akibat bencana.

Bagi orang tua atau wali dari anak-anak korban banjir dan longsor yang berminat mendaftarkan putra-putrinya di Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, dapat menghubungi kontak person Guru Dayah Darul Munawwarah, Tgk. Mujlisal, melalui nomor 0811-3377-465 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.