— Solusi Cegah Stunting dan Dorong Ekonomi Lokal di Aceh Timur —
MediaKontras.id | Tim dosen dari Universitas Samudra Langsa menunjukkan aksi nyata dalam upaya pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan menghadirkan inovasi “Es Krim Kelor”.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Rantau Selamat, Aceh Timur, dengan melibatkan masyarakat, kader kesehatan, dan remaja putri sebagai peserta aktif.
Tim dosen ini diketuai oleh Agustina Nurul Fajriah, SE, Ak, M.Ec. Dev, bersama dua anggota tim yaitu Rizky Nafaida, S.Pd, M.Pd dan Asnidar, SE, M.Si, kepada MediaKontras.id, Selasa, 1 Juli 2025 menjelaskan bahwa inovasi es krim kelor dihadirkan sebagai bentuk solusi pangan lokal yang bergizi tinggi namun tetap disukai anak-anak.

“Daun kelor yang digunakan diketahui mengandung nutrisi penting seperti kalsium, zat besi, vitamin A dan C, yang sangat berperan dalam menunjang tumbuh kembang anak dan mencegah stunting,” terang Agustina.
Masih katanya, dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang stunting dan gizi anak, tetapi juga mengikuti pelatihan langsung pembuatan es krim kelor serta edukasi kewirausahaan sederhana, sehingga dapat membuka peluang usaha baru di tingkat rumah tangga.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mitra pelaksana, yaitu Puskesmas Rantau Selamat yang dipimpin oleh Ibu Wanti Dasri, SKM. Pihak puskesmas mengapresiasi inovasi yang bersifat preventif sekaligus memberdayakan masyarakat.
“Kami berharap produk seperti es krim kelor ini dapat menjadi solusi nyata yang bisa diterima oleh masyarakat luas, terutama anak-anak. Ini bukan hanya soal makanan sehat, tapi juga soal masa depan generasi,” ujar Agustina Nurul Fajriah selaku ketua tim pelaksana.
Melalui program ini, Universitas Samudra menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan inovasi berbasis lokal serta membangun sinergi antara dunia akademik dan masyarakat untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
“Kiranya inovasi es krim kelor ini menjadi pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi lokal bernilai ekonomis,” pungkasnya. [ian]