Gotong Royong Pascabanjir, Polres Lhokseumawe Bersihkan Sekolah dan Dayah

Gotong Royong Pascabanjir, Polres Lhokseumawe Bersihkan Sekolah dan Dayah

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Aceh Utara | MediaKontras.id — Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe menunjukkan komitmen kuat dalam pemulihan fasilitas pendidikan pascabencana banjir di Aceh Utara. Bersama personel Brimob BKO Kalimantan dan jajaran polsek, Polres Lhokseumawe menggelar aksi gotong royong pembersihan di SD Negeri 7 Gle Dagang, Kecamatan Sawang, serta Dayah Babul Ulum, Kecamatan Muara Batu, Senin (29/12/2025).

 

Kegiatan pembersihan SD Negeri 7 Gle Dagang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan dipimpin Wakapolres Lhokseumawe Kompol Salmidin, S.E., M.M. Lumpur sisa banjir yang menggenangi halaman hingga ruang kelas menjadi fokus utama pembersihan agar proses belajar mengajar dapat segera kembali normal.

Gotong royong tersebut melibatkan personel Polres Lhokseumawe, Brimob BKO Kalimantan, Polsek Sawang, relawan, masyarakat Desa Gle Dagang, serta dewan guru. Untuk mendukung kegiatan, Polres Lhokseumawe menurunkan satu unit dump truck, mobil tangki air, dan peralatan kerja bakti lainnya. Kegiatan berlangsung hingga pukul 17.30 WIB dan berjalan aman serta lancar.

 

Sementara itu, di Kecamatan Muara Batu, Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, memimpin langsung pembersihan lumpur banjir di Dayah Babul Ulum, Desa Kuala Dua. Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini melibatkan personel Polres Lhokseumawe, BKO Sat Brimobda Kalimantan Timur, dan Polsek Muara Batu.

Selain membersihkan lumpur di lingkungan dayah dan ruang belajar, personel gabungan juga melakukan penimbunan jalan pesantren dengan pasir agar dapat kembali dilalui dengan aman. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Lhokseumawe turut menyerahkan bantuan berupa satu unit genset, tandon air, pompa air, serta pasir sertu sebanyak tujuh dump truck untuk mendukung pemulihan fasilitas dayah.

Kapolres Lhokseumawe melalui Wakapolres Kompol Salmidin menegaskan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap keberlangsungan pendidikan formal dan keagamaan pascabencana.

“Pendidikan tidak boleh terhenti akibat bencana. Polri hadir untuk membantu masyarakat bangkit dan memastikan aktivitas belajar mengajar dapat kembali berjalan,” ujarnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berakhir dalam keadaan aman dan tertib. Polres Lhokseumawe berharap, pemulihan sarana pendidikan ini dapat memberi semangat baru bagi guru, santri, dan siswa untuk kembali menata aktivitas belajar pascabanjir.

Topik