IAIN, FKUB Gandeng PWI Langsa Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama

Rektor IAIN Langsa, Prof Fahmi, Warek I Dr Emi, Ketua FKUB H Hasanuddin, Ketua PWI Putra Zulfirman, Kaban Kesbangpol Zulhadisyah berfoto bersama dengan pengurus dan peserta dialog kerukunan umat beragama, di Aula Kesbangpol Langsa, Selasa, 30 September 2025. Foto/Rapian.

IAIN, FKUB Gandeng PWI Langsa Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama

Rektor IAIN Langsa, Prof Fahmi, Warek I Dr Emi, Ketua FKUB H Hasanuddin, Ketua PWI Putra Zulfirman, Kaban Kesbangpol Zulhadisyah berfoto bersama dengan pengurus dan peserta dialog kerukunan umat beragama, di Aula Kesbangpol Langsa, Selasa, 30 September 2025. Foto/Rapian.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Putra : Langsa Pilot Project Kerukunan Umat Beragama di Aceh

MediaKontras.id | Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa gandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa gelar dialog kerukunan umat beragama dengan mengusung tema “Umat Rukun Indonesia Hebat”, di Aula Kesbangpol Kota Langsa, Selasa, 30 September 2025.

Ketua Panitia yang juga Warek I IAIN Langsa, Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA, menjelaskan bahwa IAIN meluncurkan Program Akademic Partner yang bersifat berkelanjutan dalam rangka berkolaborasi stakeholder dan hari ini berkolaborasi antara IAIN, FKUB serta PWI Kota Langsa.

“IAIN hadir untuk bersinergi dan bagian membangun pendidikan yang lebih baik tentunya di Kota Langsa ini, dimana kota jasa yang ada tentunya didukung oleh pendidikan,” papar Dr Amiruddin yang akrab disapa Dr Emi

Hal lain kata Dr Emi, bahwa tujuan akademic partner adalah sinergi semua pihak yang nantinya IAIN bertransformasi menuju UIN yang menuju kampus yang moderat dan berbuda

“Akademic partner adalah bagian dari progran knowlagne yang berharap juga ada satu pola yang bisa menyelesaikan persoalan nantinya,” jelasnya.

Sementara itu Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, mengatakan bahwa acara dialog ini sangat penting dengan kegiatan ini ada kerjasama terbangun diantara Kesbangpol dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemko) Langsa, Lembaga FKUB, PWI dan IAIN Langsa.

“Sebenarnya dialog ini, kami mau melihat dimana IAIN bisa berperan yang berdampingan dengan Pemko, FKUB dan PWI, karena dari segi geografis Langsa ini multikultural dan keragaman dan ini sebuah kekuatan yang harus di syukuri,” kata Prof Fahmi.

Labih lanjut, Kota Langsa adalah kota jasa yang multikultural dan plural, apabila warna-warni ini dikelola dengan baik maka menjadi sebuah kekuatan.

“FKUB hadir menjaga kerukunan, PWI menyuarakan yang indah-indah dan IAIN menuju moderat dan berbudaya serta kondisi ini menjadi sebuah kekuatan,” ungkapnya.

Sederhana saja kunci kerukunan adalah menjadi agency yakni menjaga sikap saling menghargai perbedaan antar keyakinan, ormas, wartawan, kedua rawat komunikasi dan yang ketiga menumbuhkan kebersamaan atau gotroy.

“Kota Langsa akan menjadi baik, aman dan nyaman bila kerukunan ini terjaga dan menjadi sebuah kekuatan besar,” imbuh Prof Fahmi.

Kesimpulan yang dapat dipetik, FKUB menjaga di akar rumput kerukunan umat beragama, IAIN Langsa tetap menjadi pendidik generasi penerus dan PWI komit menyuarakan dengan semangat kebersamaan dan memberikan informasi hal yang baik ke publik.

Selanjutnya, Ketua FKUB Langsa, Drs H Hasanuddin MH, menyatakan bahwa FKUB merupakan lembaga semi pemerintah yang menaungi terkait kerukunan umat beragama.

Selain itu kerukunan berdampak banyak dalam tatanan kehidupan ini, oleh karenanya kegiatan dialog kerukunan umat beragama harus terus terjaga, hal lain juga keberagaman agama adalah rahmatan lil’alamin.

“Kita ingin membawa Langsa ini maju tentang kerukunan umat beragama, maka jaga kerukuan serta negara juga menjamin keberagaman agama,” tuturnya.

Ketua PWI Kota Langsa, Putra Zulfirman, mengatakan saat ini media sosial yang merusak kerukuanan beragama, namun bukan Jurnalis yang merusaknya, wartawan tidak pernah memberikan narasi berita kekisruhan.

“Jurnalis tidak memberitakan SARA, cacat fisik maupun konflik agama karena memang bertentangan dengan kode etik, saat ini media sosial yang tidak terarah,” tegas Putra.

Sejauh ini kawan-kawan di PWI Langsa melaksanakan tugas-tugas jurnalistik sesuai kaidah kode etik jurnalistik yang tetap menjaga instrumen edukasi, tidak hoaks dan menjaga tidak ada gesekan agama.

“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini yang diinisiasi IAIN Langsa akan mendaptkan mata air bukan air mata,” ucap Putra disambut gelak tawa.

Peran pers, penyampaian informasi yang baik, pengawasan, memberikan informasi kehidupan keberagaman umat dan jembatan komunikasi antar pihak.

“Di Langsa ini tidak ada intoleran kerukunan umat beragama dan sejauh ini produk jurnalis di Langsa sudah baik, maka untuk terus mewujudkan kerukunan umat beragama khususnya di Kota Langsa dan saat ini Kota Langsa adalah pilot project kerukunan umat beragama di Aceh,” tutur Putra.

Dialog kian hangat yang dipandu oleh Yustizal yang juga dosen IAIN Langsa dengan membawakan berbagai pantun menambah riang dialog tersebut.

Di kesempatan sama Anggota Ray Iskandar, menegaskan bahwa kerukunan umat beragama akan rusak ketika masuk nya politik dan Mufti Ryansyah meminta dibentuk paguyuban.

Sesi selanjutnya Pendeta Hotman Aritonang lebih memaparkan jemaat kita ada 199 KK yang berkisar 700 orang adanya jemaat pendatang ada berbagai suku bahkan dari Papua

“Dimana bumi di pijak disitu langit kita junjung, artinya tetap menjaga kearifan lokal,” ungkapnya.

Kaban Kesbangpol, Drs Zulhadisyah S MSP, mengucapkan terimakasih kepada IAIN Langsa, FKUB Langsa serta PWI Langsa,

“Tugas kami sebagai pemerintah siap memfasilitasi kegiatan dimaksud dan apresiasi,” tutupnya.

Hadir, LSM, ormas, para dosen, pengurus FKUB, punggawa PWI Langsa serta staf Kesbangpol Langsa. [ian]