IAIN Langsa Gratiskan Biaya Uang Kuliah Mahasiswa Terdampak Banjir

Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, saat menjadi pemateri Academic Patner "Penanggulangan Bencana" IAIN Langsa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa, di Noka Coffe, Rabu, 24 Desember 2025. Foto/Rapian.

IAIN Langsa Gratiskan Biaya Uang Kuliah Mahasiswa Terdampak Banjir

Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, saat menjadi pemateri Academic Patner "Penanggulangan Bencana" IAIN Langsa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa, di Noka Coffe, Rabu, 24 Desember 2025. Foto/Rapian.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Prof Ismail Fahmi Arrauf : Jangan ada Mahasiswa Drop out

MediaKontras.id | Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa Prof Dr H Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, menegaskan bagi para mahasiswa yang terdampak banjir bandang dan longsor akan digratiskan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama setahun atau dua semester sekaligus.

“Dengan adanya bantuan stimulus ini para mahasiswa dapat melanjutkan kuliahnya dan yang terpenting jangan ada mahasiswa yang drop out pasca banjir dan ini wujud kepedulian serta empati pihak IAIN Langsa,” tegas Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, saat menjadi pemateri Academic Patner “Penanggulangan Bencana” IAIN Langsa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa, di Noka Coffe, Rabu, 24 Desember 2025.

Masih kata, Prof Ismail Fahmi, bahwa hasil dari observasi ada sekitar 216 mahasiswa dalam kategori berat dampak banjir seperti kehilangan orang tua, rumah hilang dan ada sekitar 319 mahasiswa yang kategori sedang artinya kerusakan tempat tinggal dan kehilangan sarana belajar serta lainya.

“Setelah observasi hingga saat ini terdapat ratusan mahasiswa mengalami dampak banjir yang serius dan kepada mereka akan dibebaskan UKT selama setahun. Sementara korban banjir ringan akan dibantu berupa sembako dan sejumlah uang tunai,” kata Prof Ismail Fahmi dengan nada rendahnya.

Selanjutnya, untuk mahasiswa dimanapun keberadaannya agar sampaikan informasi kepada dosen, dan para pihak kampus terkait kondisi terkini yang terdampak banjir bandang dan longsor.

“Untuk jangan ragu-ragu ihwal kondisinya karena dimana dua bulan kedepan ini harus bayar UKT, jangan sampai pascabanjir ini ada mahasiswa yang cuti atau DO, ini tidak boleh terjadi,” pintanya.

Bencana atau musibah ini tidak berdiri sendiri, artinya disini ada bencana maka disana akan ada bantuan, ternyata dibalik musibah empati itu tidak hilang di hati kita.

Ia juga menyatakan, penanggulangan bencana ini dilakukan setelah ada kegiatan secara taktis dilaksanakan secara mandiri. Bahwa bencana itu milik kita bersama dan menjadi tugas bersama.

“Dalam perspektif Islam bencana ini adalah proses menaikan kelas, sedangkan yang memberatkan adalah fase pemulihan jauh lebih berat, selain lumpur dan rumah atau harta benda hilang, tetapi jiwa yang harus bangkit,” paparnya.

Bencana ini saling menggugah diri untuk saling tolong-menolong dan hari ini IAIN Langsa melakukan pendataan secara maksimal, baik itu termasuk mahasiswa baik Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa maupun yang ada di Aceh Timur.

“Ketiga daerah ini adalah penopang IAIN Langsa dan apabila ketiga daerah ini sakit maka sakitlah kami dan sejauh ini kampus adalah agen kenyamanan bagi mahasiswa maupun warga yang lain pada saat banjir menerpa kita, dapur umum dan pengungsian yang ada selalu siapkan untuk semuanya dan yang terpenting tidak hilang rasa serta saling merangkul” tandas Prof Ismail Fahmi Arrauf. [ian]