Banda Aceh, MediaKontras.id | Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Bireuen (PB Himabir) Banda Aceh mengapresiasi langkah cepat dan sigap Bupati Bireuen dalam menangani dampak banjir yang melanda Kabupaten Bireuen dalam beberapa pekan terakhir.
Ketua Umum PB Himabir Banda Aceh, T. Rahmat Al Qahhar, menyampaikan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, khususnya Provinsi Aceh, telah menimbulkan dampak serius terhadap aktivitas dan perekonomian masyarakat. Kabupaten Bireuen menjadi salah satu daerah dengan tingkat terdampak cukup parah.
Meski demikian, Rahmat menilai Pemerintah Kabupaten Bireuen menunjukkan respons yang cepat sejak hari pertama bencana terjadi hingga saat ini.
“Sejak hari awal banjir, Bupati Bireuen turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi, mengoordinasikan distribusi bantuan, serta melakukan komunikasi lintas pemerintah guna mempercepat penanganan. Alhamdulillah, kondisi saat ini perlahan mulai kondusif,” ujar Rahmat saat diwawancarai media ini, pada hari Minggu, (14/12).
Ia juga menyoroti posisi geografis Kabupaten Bireuen yang strategis sebagai jalur penghubung antarwilayah di Aceh, seperti ke arah Aceh Tengah serta jalur lintas Medan–Banda Aceh. Akibat banjir, sejumlah akses vital sempat terputus dan berdampak pada distribusi bahan pangan, BBM, gas, serta kebutuhan pokok lainnya.
“Putusnya akses tersebut menyebabkan keterlambatan distribusi logistik dan hingga kini di beberapa lokasi masih terjadi kelangkaan serta lonjakan harga,” tambahnya.
Rahmat menyebutkan, upaya cepat Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam membangun jembatan darurat jenis Bailey di sejumlah titik diharapkan dapat segera memulihkan konektivitas wilayah.
“Insya Allah pembangunan jembatan Bailey akan rampung dalam dua hingga tiga hari ke depan, di antaranya di Jembatan Teupin Mane dan Awe Geutah. Dengan pengalaman Bupati Bireuen di bidang konstruksi, kami optimistis akses lainnya juga segera pulih,” tutup Rahmat.
