MediaKontras.id | Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Langsa, Drs. H. Mursyidin Budiman, menegaskan bahwa anak muda adalah tongkat estafet peradaban adat untuk masa yang akan datang, oleh karenanya pewaris adat, budaya dan bahasa Aceh kini ada digengaman kaula muda.
Hal tersebut diungkap Mursyidin saat
Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Langsa melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Langsa, Rabu, 1 Oktober 2025.
Dalam lawatan tersebut dipimpin langsung Ketua KNPI Kota Langsa, Dr. Rizky Maulana, S.Sos, SH, MSP, MH, didampingi sejumlah pengurus dan anggota. Rombongan disambut hangat oleh Ketua MAA Kota Langsa, Drs. H. Mursyidin Budiman, bersama jajaran pengurus lainnya.
Acara penyambutan diawali dengan peusijuek yang dibarengi lantunan salawat, menandai suasana penuh keakraban dan kebersamaan. Setelah itu, kedua belah pihak melanjutkan kegiatan dengan sesi diskusi mengenai peran pemuda dan lembaga adat dalam membangun Kota Langsa.
Dalam dialog yang berlangsung cair, kedua lembaga sepakat untuk menjalin kolaborasi strategis guna mendukung terwujudnya visi Langsa Juara. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi pemuda serta menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan budaya sebagai fondasi pembangunan daerah.
“KNPI Langsa siap bersinergi dengan MAA untuk menggerakkan potensi generasi muda, sekaligus menjaga kearifan lokal agar tetap menjadi ruh pembangunan,” ujar Dr. Rizky Maulana.
Hal lain, Dr Rizky juga menyampaikan beberapa program kerja dari DPD KNPI Kota Langsa baik itu yang telah dilaksanakan maupun yang akan digagas kedepannya.
“Sudah sepatutnya kami selaku anak muda takzim kepada orang tua kami yang ada di MAA ini agar tidak offside atau mendahulu yang sejatinya adat dan budaya haruslah seiring serempak dengan anak muda,” papar Dr Rizky.
Hal lain Sekretaris KNPI, Basyaruddin yang didampingi Bendahara, Rizki Julianda SSTP, menambahkan bahwa kehadiran di MAA ini menjadi kolaborasi anak muda dengan peradaban adat yang musti dilestarikan terutama di Langsa yang kian tergerus saat ini.
“Apabila kita tidak tanggap, kuatir dimasa yang akan datang adat, budaya dan bahasa Aceh kian tergerus, oleh karena kami siap membersamai dalam berbagai kegiatan atau nanti kita bersanding untuk menyuarakan kepada anak muda pentingnya adat dan budaya,” tutur Basyaruddin dengan bahasa Aceh yang fasihnya.
Sementara itu, Ketua MAA Kota Langsa, H. Mursyidin Budiman, menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, keterlibatan pemuda dalam menguatkan adat dan budaya merupakan modal besar bagi masa depan Kota Langsa.
Sejatinya, MAA ini memang membutuhkan sebuah gebrakan untuk terus membumikan adat, budaya dan bahasa Aceh dari tataran pendidikan dasar hingga semua sektor terutama pada ranah Pemerintah Kota yang notabenenya saat ini kian hilang.
“Kami punya impian misalnya bahasa Aceh ini didaulat atau dipakai saban hari dari tingkatan SD hingga para pejabat Pemko dan nantinya ada satu hari itu para pejabat mengenakan pakaian adat Aceh,” ungkapnya diaminkan Melur Diawan yang juga Anggota MAA Kota Langsa.
Pertemuan ini ditutup dengan penegasan komitmen bersama bahwa KNPI dan MAA Kota Langsa akan berjalan seiring dalam berbagai program kolaboratif demi tercapainya Langsa yang maju, religius, dan berdaya saing dalam balutan keakraban yang humanis. [ian]