Aceh Utara, MediaKontras.id | Di sela-sela aroma lumpur yang mengering dan sisa genangan banjir yang merendam Desa Gunci dan Mane Tunong, terselip sebuah kecemasan yang sunyi. Bagi para ibu hamil di pelosok Aceh Utara, banjir bukan sekadar urusan harta yang hanyut, melainkan tentang taruhan nyawa yang sedang dikandung.
Akses jalan yang hancur dan kendala ekonomi pascabencana sempat memutus harapan mereka untuk sekadar memeriksakan kehamilan. Namun, secercah cahaya hadir saat tim Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (FK Unimal) menerobos medan sulit demi memastikan “kehidupan baru” itu tetap aman.
Perjuangan Menembus Isolasi. Layanan USG spesialis yang biasanya hanya tersedia di gedung-gedung rumah sakit yang bersih, kini hadir di tengah desa yang luluh lantah. Perjalanan menuju Desa Gunci bukanlah perkara mudah. Tim medis harus berhadapan dengan jalanan berlumpur dan infrastruktur yang rusak berat.
Namun, lelah itu terbayar saat alat USG mulai memancarkan citra di layar. Di sana, para ibu untuk pertama kalinya setelah bencana, bisa kembali melihat gerakan kecil buah hati mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa meski dalam kondisi darurat, tidak ada ibu yang merasa sendirian menjaga kandungannya,” ujar salah satu anggota tim medis.
Kolaborasi Tanpa Batas. Kemanusiaan tidak mengenal sekat instansi. Dalam misi ini, FK Unimal bergandengan tangan dengan para sejawat dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga tim Mer-C.
Kolaborasi ini melahirkan layanan yang menyeluruh, Layanan USG Spesialis Memantau posisi, usia, dan risiko kehamilan secara akurat.
Mobile Clinic Jemput bola bagi warga yang kesulitan mobilitas.
Edukasi dan Konsultasi Memberikan ketenangan psikis bagi ibu hamil yang trauma akibat banjir.
Lebih dari Sekadar Pengobatan. Kehadiran para dosen, mahasiswa, dan dokter alumni bukan sekadar menjalankan tugas profesi. Ini adalah pesan nyata tentang kepedulian. Di tengah keterbatasan, mereka hadir bukan hanya membawa obat, tapi membawa kepastian bahwa kesehatan ibu dan janin adalah prioritas yang tidak boleh dikompromikan oleh bencana apa pun.
Pemeriksaan ini menjadi pengingat kuat di balik duka banjir yang melanda Aceh Utara, kehidupan harus terus berjalan, dan detak jantung janin di rahim para ibu adalah simbol harapan yang harus dijaga bersama.






