Oleh Irwansyah
Roda terus berputar kehidupan terus berlanjut begitulah sejatinya dunia semenjak dari Nabiyullah Adam Alaihi salam di turunkan kebumi bersama dengan ibunda siti hawa, setelah godaan dari ciptaan Allah yang membangkang menggoda ada dengan godaan yang begitu berat, sehingga nabi adam Allah SWT turunkan ke bumi untuk menjadi pemimpin pertama di muka bumi Allah.
Dalam menjadi pemimpin tentunya di butuhkan kriteria-kriteria berdasarkan kebutuhan atas apa yang di pimpin baik itu syarat secara Moril dan material hingga dukungan yang di berikan orang-orang yang di pimpin.
Dalam edisi kali ini penulis teringin mengupas kepemimpinan anak muda yang identik dengan energik (Masih Fresh) sepertihal nya tag line yang di gaungkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Mentri Koordinator Bidang Infrastruktur dan kewilayahan “Muda Adalah kekuatan “.
Kenapa untuk menjadi pemimpin itu seharusnya di Persiapkan sejak dini dengan jangka waktu yang paling awal dengan tenggang waktu yang tepat seseorang akan menjadi pimpinan di muka bumi Allah.
Sekalipun dalam skala kecil minimal sekali baik untuk menjadi pemimpin bagi dirinya, Keluarganya, maupun menjadi pemimpin di daerah, di wilayah, maupun di tingkat nasional hingga internasional.
Oleh karena pemimpin itu tidak di tempa dari waktu yang singkat, ada proses yang di lewati untuk memegang sebuah amah yang menjadi sebuh harapan bagi keberlanjutan siklus kehidupan.
“Nahkoda Yang Handal Tidak Lahir Dari Air Laut Yang Tenang” begitulah istilah yang digunakan untuk sang ujung tombak dalam berlaut, ada begitu banyak proses jam berlayar yang di lalui sehingga sang nahkoda menjadi the best or the best (Yang terbaik dari yang baik).
Melirik Nahkoda Republik Indonesia (RI) yang ke-6 sang pemuda yang memulai dari sebuah proses menjadi uasahawan yang di kenal dengan pebisnis ia menunjukkan bahwa ia mampu untuk dirinya sendiri sehingga kala mengajukan visi misi menjalankan janji kesejahteraan bagi bangsa dan negara dia memperlihatkan kemampuanny untuk memimpin sebuah kabupaten, ia bernama lengkap Ir Joko Widodo.
Proses demi proses ia lalui memulai dari pemimpin sebuah kota yang berlabuh ke provinsi menunjukkan kemampuannya di masa mudanya ia semakin moncer menjadi kepercayaan sang tokoh bangsa hingga tokoh politik Indonesia untuk menjadi sang gubernur di Ibu kota.
Akhirnya apa ? sang pengusaha perabotan kayu kini mencatat sejarah menjadi pemimpin yang di kenang sepanjang masa kisahnya di catat dalam sejarah sebagai pemimpin di Republik Indonesia.
Apakah Gerakan sang inspirator terhenti? ya tentunya tidak, ia melahirkan seorang penerus yang mengikuti jejaknya memulai dari berusaha sebagai penjual Pisang, sang pemuda berhasil mendampingi sang jenderal menjadi orang nomor dua di Indonesia.
Kontestasi Pilkada di seluruh Indonesia telah berlalu setiap pemimpin daerah telah di tetapkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) untuk menjadi pemimpin di tingkat Kabupaten dan kota hingga Provinsi.
Lalu Tugas Pelajar Apa ?
Tentusaja menjadi Cendekiawan muslim yang senantiasa belajar dari gaya kepemimpinan pemimpin bangsa, di antaranya mengawal pembangunan bangsa di mulai dari yang paling dasar seperti halnya seboyan hadist rasulullah “Ibda’ Binafsihi” mulailah dari diri sendiri.
Dalam hal Ini Penulis ingin menjelaskan bahwasanya sebagai pelajar tentunya harus dan berkewajiban memulai dari sebuah prestasi (Karya), apa yang pernah kita lakukan dan kita raih di masa kita menjadi pelajar, karena apa ? Oleh Karena apa yang kita lakukan hari ini akan memperlihatkan hasil di tiga hingga 10 tahun mendatang, sudahkah kita mempersiapkan sebuah proses ?
Akankah kita menjadi orang yang di perhitungkan untuk menjadi pemimpin bangsa ? ataukah kita hanya menjadi penonton di tanah kita sendiri, tentu saja hanya waktu yang akan menjawab.
Penulis Merupakan Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa (Yang Sebelumnya STAIN Zawiyah Cotkala Langsa).
Opini: Pelajar Hari Ini Pemimpin Masa Depan
- - Rabu, 12 Maret 2025 - 01:1 WIB
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID
Tag






