Mediakontras.id | Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Aceh menggelar rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka peringatan World Pharmacist Day 2025. Tahun ini, kegiatan diselenggarakan serentak di seluruh Aceh, dengan Kota Sabang ditetapkan sebagai pusat peringatan tingkat provinsi. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 15 November 2025.
Acara ini dilaporkan secara langsung dari setiap kabupaten di Provinsi Aceh. Melalui media live streaming dari masing-masing Pengurus Cabang, setiap lokasi dapat saling memantau jalannya acara secara real-time dan memastikan kelancaran serta koordinasi kegiatan di seluruh wilayah.
Kegiatan dimulai dengan senam sehat dan Senam DAGUSIBU di SMA Negeri 2 Sabang, yang diikuti oleh siswa dan peserta World Pharmacist Day 2025. Setelah itu, tim IAI Aceh yang terdiri dari Pengurus Daerah, Pengurus Cabang Sabang, dan Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat memberikan edukasi bertema “Kenali TB Lebih Dekat: Cegah, Obati, dan Lawan Bersama!” serta edukasi DAGUSIBU Antibiotik. Edukasi tentang Tuberkulosis disampaikan oleh Dr. apt. Meutia Faradilla, M.Si, sementara edukasi penggunaan antibiotik yang tepat dan DAGUSIBU diberikan oleh apt. Desi Ariyanti Ningsih, S.Si, M.H Dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffendri, S.Si., Ketua Pengurus Daerah IAI Provinsi Aceh, apt. Tedy Kurniawan Bakri, M.Farm., dan Wakil Walikota Sabang, Drs. H. Suradji Junus.
Dalam sambutannya, baik Ketua Umum PP IAI, Ketua PD IAI Aceh, dan Wakil Walikota Sabang menyampaikan hal yang senada. Mereka memberikan apresiasi atas dipilihnya Sabang sebagai pusat kegiatan dan menekankan pentingnya peran apoteker dalam pelayanan kesehatan sebagai garda terdepan dalam pengelolaan dan pelayanan kefarmasian di berbagai fasilitas kesehatan.
Ketua Pengurus Daerah IAI Provinsi Aceh, apt. Tedy Kurniawan Bakri menekankan perlunya dukungan yang kuat dari pemerintah untuk menambah jumlah apoteker di fasilitas kesehatan khususnya puskesmas dan rumah sakit karena saat ini jumlah Apoteker di fasilitas kesehatan masih belum sesuai dengan beban kerja yang dilakukannya. Sehingga harapannya layanan kepada masyarakat menjadi optimal.
Sebagai wujud pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, IAI Aceh bersama tenaga medis lainnya di Sabang membuka layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis. Pelayanan ini mencakup pemeriksaan kesehatan dasar, konsultasi penyakit, serta edukasi penggunaan obat yang tepat, dengan dukungan dokter spesialis anak, THT, dan penyakit dalam.
Pengurus Daerah IAI Aceh menyelenggarakan lomba mewarnai di TK Pembina dalam rangka memberikan edukasi pada anak usia dini. Melalui kegiatan kreatif ini, anak-anak diperkenalkan pada profesi apoteker dan pentingnya perilaku hidup sehat. Antusiasme anak dan orang tua menunjukkan pendekatan edukasi kreatif mampu memberikan dampak positif sejak usia dini.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan program “Apoteker Bertamu”, yaitu kunjungan ke rumah pasien di Desa Aneuk Laot, Payaseunara, Krueng Raya, dan Cot Ba’u. Pada kunjungan ini, apoteker bersama PJ Program TB Puskesmas memberikan konseling mengenai kepatuhan pengobatan, cara menangani efek samping, serta dukungan psikososial bagi pasien dan keluarganya. Kegiatan ini menegaskan komitmen apoteker dalam mendukung keberhasilan terapi TB di masyarakat.
Kegiatan peringatan World Pharmacist Day 2025 yang diselenggarakan oleh PD IAI Aceh yang berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya Departemen Farmasi Universitas Syiah Kuala, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Besar POM Provinsi Aceh, GP Farmasi Aceh, PT. Kimia Farma Apotek, PT. Lamlo dan pihak-pihak lainnya ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penggunaan obat yang aman, tepat, dan bertanggung jawab.
Selain itu, kegiatan ini semakin meneguhkan eksistensi apoteker sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan masyarakat dan berperan aktif dalam upaya promotif serta preventif di bidang kesehatan.
“Kita berharap melalui kegiatan ini eksistensi apoteker sebagai tenaga kesehatan bisa lebih dekat dengan masyarakat dan dapat mengambil peran aktif dalam upaya promotif serta preventif di bediang kesehatan,” tutup Tedy. *****






