Seekor Sapi BUMG Simpang Empat Mati, Diduga Akibat Kandang Kumuh dan Pengelolaan Buruk

Seekor Sapi BUMG Simpang Empat Mati, Diduga Akibat Kandang Kumuh dan Pengelolaan Buruk

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Lhokseumawe, MediaKontras.id | Seekor sapi milik Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Simpang Empat, Kecamatan Banda Sakti, ditemukan mati di kandang yang kumuh, dan disekelilingnya penuh sampah plastik. Kematian sapi ini menyoroti lemahnya pengelolaan dana ketahanan pangan desa yang nilainya mencapai sekitar Rp200 juta lebih dari total Dana Desa Gampong Simpang Empat sebesar Rp1,17 miliar.

Berdasarkan pantauan lapangan MediaKontras.id, Rabu (12/11/2025), kandang sapi yang berlokasi di belakang Pasar Inpres Lhokseumawe tampak tidak layak.

Lantai kandang becek dan licin, di sekelilingnya berserakan plastik dan limbah rumah tangga, tanpa sistem sanitasi yang memadai. Di lokasi juga tidak ditemukan papan nama atau identitas resmi BUMG sebagaimana ketentuan administrasi desa.

 

“Kalau hujan deras, air masuk ke kandang. Sapi jadi lemah dan kurus,” ujar salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, BUMG Simpang Empat mengelola total sembilan ekor sapi dalam program ketahanan pangan. Namun kini satu ekor mati, sementara delapan lainnya terlihat kurang perawatan. Kondisi ini memperkuat dugaan adanya kelemahan dalam tata kelola pakan, kesehatan ternak, dan pemeliharaan kandang.

 

Padahal, sesuai Permendesa PDTT Nomor 2 Tahun 2024, setiap gampong wajib mengalokasikan 20 persen dari Dana Desa untuk ketahanan pangan dan hewani. seharusnya digunakan untuk program penggemukan sapi, perawatan kesehatan hewan.

Namun kondisi di lapangan menunjukkan adanya indikasi kelalaian serius dalam perencanaan dan pengawasan. Sapi mati di kandang kumuh menjadi simbol gagalnya implementasi program ketahanan pangan desa yang bersumber dari uang publik.

Masyarakat meminta agar Pemerintah Kota Lhokseumawe, Dinas terkait dan Inspektorat segera menelusuri dugaan penyimpangan atau pengelolaan yang tidak sesuai prosedur.

“Kalau begini terus, bukan hanya sapi yang rugi, tapi masyarakat juga tidak merasakan manfaatnya,” tambah warga lain.

Hingga berita ini diterbitkan, Pj Keuchik Gampong Simpang Empat belum memberikan keterangan resmi meskipun telah dihubungi oleh redaksi.

Kematian satu ekor sapi di Gampong Simpang Empat menjadi peringatan bagi seluruh pemerintah gampong di Lhokseumawe agar lebih transparan dan profesional dalam mengelola program ketahanan pangan.

Setiap rupiah dari Dana Desa adalah amanah publik yang wajib dipertanggungjawabkan secara moral dan administratif.