Sejak Tahun 2025 Angka Kemiskinan di Kota Langsa Menurun

Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra SE, Rabu, 17 September 2025. Foto/ist.

Sejak Tahun 2025 Angka Kemiskinan di Kota Langsa Menurun

Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra SE, Rabu, 17 September 2025. Foto/ist.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Sejak tahun 2025 angka kemiskinan di Kota Langsa terjadi penurunan dan ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Langsa yang menunjukkan pergerakan dari angka 10,53 % pada tahun 2024 menjadi 8,59 % atau turun 1,74 % di tahun 2025.

Ihwal penurunan angka kemiskinan tersebut, Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, SE, Rabu, 17 September 2025 menanggapi hal tersebut mengucapkan rasa syukur alhamdulillah atas capaian tersebut, yang mana angka kemiskinan di Kota Langsa saat ini terus menurun.

“Capaian ini juga merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Langsa untuk terus berbenah dan membangun untuk lebih baik lagi melalui 22 program unggulan Langsa Juara,” urainya.

Lebih lanjut, Jeffry juga menyatakan bahwa angka ini sekaligus membuktikan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Langsa dapat dicapai lebih cepat.

“Terimakasih dan apresisasi atas capaian ini kepada semua pihak yang telah bekerja cerdas dan ikhlas untuk Kota Langsa yang tercinta ini. Target kita bukan hanya menurunkan angka, tetapi memastikan setiap keluarga di Kota Langsa merasakan manfaat pembangunan secara nyata,” terangnya.

Terpisah Kepala BPS Kota Langsa Ir. Sudariah, menjelaskan penurunan angka kemiskinan tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor yang saling terkait, baik dari sisi kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, maupun dinamika harga pasar.

Pertumbuhan Ekonomi Kota Langsa Triwulan 1 2025 yang tumbuh sebesar 3,92 % secara year on year (yoy) dibandingkan Triwulan 1 2024. Dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor primer yang meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, serta pertambangan, dan penggalian sebesar 6,54 % Pertumbuhan ini mendorong peningkatan aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, dan perputaran pendapatan masyarakat.

Di sisi lain, musim panen yang jatuh pada Triwulan I 2025, turut memberikan dampak positif. Pendapatan petani meningkat, harga pangan lebih stabil, dan daya beli masyarakat membaik.

Begitu juga dengan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), “Rekrutmen PPPK memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan stabilitas penghasilan keluarga, terutama bagi rumah tangga yang sebelumnya memiliki pendapatan tidak tetap atau berada di bawah GK,” jelasnya.

Selanjutnya, Deflasi Harga Konsumen yang dapat dilihat berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) bulan Februari 2025, Kota Langsa mengalami deflasi, khususnya pada komoditas bahan makanan. Penurunan harga kebutuhan pokok memberikan ruang bagi rumah tangga untuk mengalokasikan pengeluaran ke kebutuhan lainnya.

Lalu, ada juga keterkaitannya dengan Subsidi dan Diskon Tarif Listrik, “Kebijakan diskon tarif listrik yang masih berlaku di bulan Februari 2025 turut mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, terutama golongan masyarakat miskin dan rentan,” kata Ir. Sudariah.

Kemudian, penurunan angka kemiskinan menunjukkan bahwa arah pembangunan daerah sudah berada di jalur yang benar, namun tantangan ke depan masih besar. Diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian ini.

“Dengan kebijakan yang tepat, intervensi yang terarah, serta partisipasi aktif semua pihak, kita optimistis angka kemiskinan dapat terus ditekan, sehingga seluruh masyarakat Kota Langsa dapat menikmati hasil pembangunan yang sejatinya ada dalam visi misi Langsa Juara,” tandasnya. [ian]