Aceh Utara, MediaKontras.id | Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dengan total pendapatan sebesar Rp2,57 triliun dan belanja mencapai Rp2,59 triliun. Data tersebut tercantum dalam ringkasan APBD yang diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Pendapatan daerah diproyeksikan bersumber dari tiga komponen utama, yakni:
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp258,15 miliar
Pendapatan Transfer: Rp2,24 triliun
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah: Rp59,29 miliar
Total pendapatan 2026 ditargetkan mencapai Rp2.567.322.222.430.
Sementara itu, belanja daerah direncanakan mencapai Rp2.590.648.839.521,96, yang terdiri dari:
Belanja Operasi: Rp1.656.959.845.604,14
Belanja Modal: Rp246.127.493.659,82
Belanja Tidak Terduga: Rp24.260.380.653,00
Belanja Transfer: Rp663.301.119.605,00
Dengan proyeksi tersebut, Aceh Utara mencatat defisit anggaran sebesar Rp23.326.617.091,96.
Untuk menutup defisit, pemerintah daerah mengandalkan pembiayaan melalui penerimaan sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya dengan nilai yang sama, yakni Rp23,32 miliar, sehingga pembiayaan netto kembali seimbang.
APBD 2026 diharapkan menjadi instrumen penting dalam mendorong pembangunan daerah, meningkatkan pelayanan publik, serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Aceh Utara.
