Mediakontras.Id | Aceh Timur — Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Aceh Timur, Afrizal menanggapi isu memanasnya klaim pulau dan wilayah perbatasan yang akhir-akhir ini mencuat ke ruang publik. Dalam pernyataannya, Afrizal menekankan agar polemik ini tidak dijadikan alat politisasi oleh pihak-pihak tertentu demi kepentingan sempit.
“Sengketa pulau adalah persoalan serius yang menyangkut kedaulatan negara. Tapi ini tidak boleh dipolitisasi atau dijadikan komoditas demi keuntungan kelompok tertentu. Perdamaian harus tetap jadi prioritas utama,” ujar Afrizal dalam keterangannya kepada mediakontras.Id, Sabtu 14 Juni 2025.
Ia menyayangkan munculnya narasi-narasi provokatif di berbagai kanal media, termasuk media sosial, yang menurutnya dapat memperkeruh suasana dan mengancam stabilitas nasional. Afrizal mengingatkan bahwa masyarakat perlu lebih jernih dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar.
“Kita harus waspada terhadap upaya memecah belah dengan membenturkan semangat nasionalisme dan agenda politik. HMI Aceh Timur tegas mendukung kedaulatan negara, namun penyelesaiannya harus melalui jalur damai dan diplomatik, bukan lewat konflik atau adu kekuatan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Afrizal mengajak seluruh elemen bangsa — mulai dari pemerintah, mahasiswa, tokoh agama, hingga masyarakat sipil — untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan memperkuat posisi Indonesia secara bermartabat di forum internasional.
“Jangan sampai karena kepentingan segelintir orang, generasi bangsa yang akan menanggung akibatnya. Kita butuh pemimpin yang berani, tapi juga bijak,” tutup Afrizal.[*]
HMI Aceh Timur: Sengketa Pulau Jangan Dijadikan Alat Politisasi, Perdamaian Lebih Utama
- - Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:1 WIB
HMI Aceh Timur: Sengketa Pulau Jangan Dijadikan Alat Politisasi, Perdamaian Lebih Utama
- Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:1 WIB
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID
Tag






