Unsam Tanggap Bencana dan Buka Dapur Umum

Rektor Unsam Prof Hamdani bersama mahasiswa dan warga dalam tanggap bencana dengan membuka dapur umum di halaman parkir Fakultas Sains dan Teknologi. Rabu, 3 Desember 2025. Foto/ist.

Unsam Tanggap Bencana dan Buka Dapur Umum

Rektor Unsam Prof Hamdani bersama mahasiswa dan warga dalam tanggap bencana dengan membuka dapur umum di halaman parkir Fakultas Sains dan Teknologi. Rabu, 3 Desember 2025. Foto/ist.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Universitas Samudra (Unsam) tanggap bencana banjir bandang hidrometeorologi yang menerjang Kota Langsa dan wilayah pesisir timur lainnya di Propinsi Aceh dengan membuka dapur umum pasca terjadinya banjir yang meluluh lantakkan fasilitas umum maupun rumah warga, Selasa, 2 Desember 2025.

Bencana banjir yang melumpuhkan Kota Langsa sejak tanggal 26 hingga 29 November 2025 telah meninggalkan jejak kehancuran yang mendalam, mengubah pusat aktivitas kota menjadi lanskap yang terisolir dan lumpuh.

Beberapa hari setelah air surut, kondisi kab/kota masih jauh dari normal, salah satunya adalah Kota Langsa yang tampak seperti “kota mati” dan terperangkap dalam lumpur tebal serta krisis layanan dasar yang cukup parah seperti kebutuhan air mineral dan air bersih.

Selain itu ketersedian pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat dan juga BBM juga sangat terbatas, hal ini disebabkan karena terputusnya jalur pasokan bahan baku pangan dari Sumatera Utara maupun Kota Lhokseumawe lumpuh total.

Namun melihat kondisi tersebut, Rektor Universitas Samudra Prof Dr. Ir. Hamdani, MT, IPM Asean Eng yang sedang berada di luar daerah langsung berkomunikasi dengan para jajaran pimpinan Unsam yang ada di Langsa dan terhubung dengan Kepala UPA Peng. Karier dan Kewirausahaan Unsam, Dr. Banta Cut, ST, MT, karena kebetulan memakai jaringan Starlink bantuan dari tetangganya bang Ayi.

Kemudian Rektor beserta dengan para jajaran pimpinan yang sedang diperjalanan pulang ke Langsa dari tugas diluar kota, menggelar rapat via daring dan langsung tanggap menghadapi bencana dengan mendirikan dapur umum di lingkungan kampus Universitas Samudra tepatnya di halaman parkir Fakultas Sains dan Teknologi.

Ketua LPPM Unsam, Dr. Iswahyudi, SP, M.Si, yang juga korlap dapur umum menjelaskan Universitas Samudra juga memfungsikan Gedung Aula Multiguna sebagai lokasi pengungsian bagi mahasiswa dan warga sekitar kampus.

Dimana ada 315 orang terdampak banjir bandang yang mengungsi ke aula Multiguna Universitas Samudra, yang terdiri dari 285 mahasiswa dan 30 warga masyarakat di lingkungan kampus.

Prof Hamdani didampingi Kepala Biro AKK Zulfan, SH, MH, mengatakan bahwa dapur umum ini di dirikan untuk memenuhi kebutuhan pokok seluruh civitas akademika Universitas Samudra yang terdampak banjir bandang dan mengungsi ke Aula Multiguna dan akan didirikan sampai keadaan benar-benar pulih.

Selain itu juga baik dari segi tersedianya kebutuhan pokok yang mudah dan terjangkau sampai dengan membaiknya kondisi psikis dari para mahasiswa yang traumatik akibat banjir bandang yang luar biasa, lebih-lebih sebahagian besar mahasiswa tidak bisa pulang kampung karena di kampung mereka juga dilanda banjir bandang yang sangat parah.

Beberapa mahasiswa yang berada di lokasi pengungsian, menceritakan terkait dengan kondisi sulit yang mereka alami dan terjebak banjir parah di kos-kos mereka.

Sulitnya memperoleh bahan baku makanan karena terjebak banjir ditambah dengan listrik mati dan jaringan internet yang lumpuh total, telah memperburuk kondisi psikis para mahasiswa, bahkan ada beberapa mahasiswa yang tidak lagi memiliki uang, mereka terpaksa mengkonsumsi ubi yang diperoleh dilahan belakang kos dan juga dilahan pertanian UNSAM untuk dimakan sampai empat hari lamanya.

“Alhamdulillah dengan adanya dapur umum yang dibangun oleh Universitas Samudra, kebutuhan pokok untuk makan dan minum sudah terpenuhi dan adik-adik mahasiswa kembali bersemangat dan ceria walau masih dalam kondisi bencana,” ucapnya.

Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial, Universitas Samudra akan terus membuka dapur umum ini sampai masa pemulihan selesai.

“Dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi mahasiswa dan civitas akademika yang terdampak, penyediaan makanan disajikan sebanyak dua kali sehari, yaitu makan siang dan sore serta akan terus berlangsung hingga masa darurat berakhir,” ujarnya

Unsam juga terus melakukan koordinasi internal serta menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk membantu mahasiswa yang masih berada di titik-titik terdampak banjir, baik di Kota Langsa maupun di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

“Mudah-mudahan musibah bencana banjir bandang ini cepat berlalu. Amiiin Ya Rabbal Alamin,” tukas Prof Hamdani dengan nada lirihnya. [ian]