MediaKontras.id | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Langsa sasar Gampong Sidorejo Sadar Kerukunan lewat sosialisasi dan dialog, di aula kantor geuchik setempat, Selasa, 9 September 2025.
Pj Geuchik Gampong Sidorejo, Yuni Mariko SE, mengucapkan selamat datang para pengurus FKUB Kota Langsa dalam acara sosialisasi serta dialog Gampong Sadar Kerukunan ini agar dapat diterapkan serta implementasi di gampong.
“Kami berharap sosialisasi dan dialog gampong sadar kerukunan ini mampu diterapkan dan menjaga keutuhan kerukunan umat beragama,” ucap Yuni Mariko.
Ketua FKUB Kota Langsa, H Hasanuddin, menyatakan dengan adanya kegiatan gampong sadar kerukunan ini harapannya tetap terjaga dan terus terpelihara di Kota Langsa.
FKUB adalah lembaga memiliki fungsi dan tugas untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama, dimana pemerintah sudah mengatur dalam Permendagri Nomor 26 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.
Masih katanya, moderasi agama ada empat pilar, pertama komitmen kebangsaan, kedua toleransi beragama, ketiga menjaga kondusifitas keamanan, keempat menjaga kearifan lokal.
“Kami imbau warga menjaga kerukunan umat beragama di Gampong Sidorejo secara menyeluruh dengan kebersamaan,” pinta H Hasanuddin.
Warga Sidorejo Zusen Sijabat, menyatakan sejauh tinggal di Sidorejo aman-aman saja selama 20 tahun, Hal sama, Sintua Julianus Siagian, juga menegaskan kehidupan beragama di Sidorejo cukup kondusif serta aman.
Pimpinan Vihara Budha Kota Langsa, Karifuddin Ciawi, yang akrab disapa Apok menjelaskan sejauh saat ini toleransi umat beragama cukup damai serta kondusif, hal ini harus terus dipertahankan di Kota Langsa begitu juga dengan tataran kehidupan beragama yang cukup majemuk disini.
Kaban Kesbangpol Kota Langsa, Drs Zulhadisyah S MSP, mengungkapkan bahwa kedudukan kita di gampong ini sama, maka baiknya berbagai kegiatan seperti got-roy maupun lainnya juga dilibatkan semua warga baik itu muslim maupun non muslim.
Lantas, apabila ada terjadi gesekan sebelum terjadi maka dapat diinformasikan kepada pihak FKUB agar tidak meluas dan menjadi sebuah konflik.
“Kita berharap aman dan nyaman tataran kehidupan kerukunan umat beragama warga Sidorejo, bila ada hal negatif untuk memberitahukan atau menginformasikan sebelum terjadi gesekan,” pintanya.
Dikesempatan sama, Anggota FKUB, H Jafar S.Sos.I, MH, yang juga Kasubbag TU Kankemenag Kota Langsa, mengatakan bersyukur apa yang disampaikan aparatur maupun warga tidak ada konflik di sini.
“Semua ajaran agama mengajarkan kedamaian dan menjaga kerukunan umat beragama hal ini hirarki dengan amanah Kementrian agama,” paparnya.
Dr Alkaf yang juga anggota FKUB dari unsur akademis, lebih pada menegaskan bahwa ternyata kerukunan itu datang dari bawah, FKUB memfasilitasi, kerukunan itu dari bawah dan menjadi percontohan yang dibangun dari akar rumput.
“Bahwa kerukunan itu datang dari bawah artinya bisa terwujud karena semua masyarakat terbuka tanpa ada rasa curiga, jaga harmonisasi agama,” papar Dr Alkaf.
Hal lain, St. Hermanus Siburian, warga non muslim yang berdomisili ada 100 jiwa lebih terlayani pendidikan, begitu juga dengan beribadah tanpa ada kendala hingga saat ini semoga tetap terpelihara.
Tokoh agama, Ustadz Bustami, mengungkapkan mengapa tuhan menciptakan manusia itu dengan memiliki iman, sejauh ini hidup tidak membenci satu sama lain, tidak boleh memusuhi atau membunuh.
Umat Islam bersaudara, sesama agama lain juga bersaudara, ada ukuwah setanah air. Ada ukuwah sesama manusia di dunia ini.
“FKUB, warga dan semuanya tetap menciptakan kerukunan umat beragama, ini tugas dan tanggung jawab kita bersama,” ajak Ustadz Bustami.
Acara yang dipandu oleh Sekretaris FKUB Kota Langsa, Sri Verawati SH, penuh dengan hangat serta menambah semangat para peserta sosialisasi dan dialog Gampong Sadar Kerukunan yang dipelopori oleh FKUB bersama Kesbangpol Langsa. [ian]