Akankan Ada Pejabat ke 5 Mengundurkan diri ?

Akankan Ada Pejabat ke 5 Mengundurkan diri ?

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Sontak, kabar pengunduran diri Pejabat Eselon II yaitu Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Pemerintah Kota Langsa menambah daftar para pejabat yang sebelumnya telah meletakkan jabatannya.

Ini yang ke empat dari tiga orang pejabat itu diantaranya, Kepala Satpol-PP, Kadis Perhubungan dan Direktur RSUD Langsa. Kemudian, dampak dari hal itu, menjadi sebuah pertanyaan besar dikalangan masyarakat Kota Langsa.

Apa yang sebenarnya terjadi di Pemerintahan Kota Langsa ? Apakah terjadi disharmonisasi, atau ada hal lainnya yang ditutup rapat-rapat oleh para pejabat itu.

Namun, pertanyaan ini terus bergulir liar ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Termasuk prediksi, apakah para pejabat, orang dari bentukan dari rezim lama, maka mereka mengundurkan diri.

Bahkan ada juga yang berspekulasi kepemimpinan muda saat ini butuh energi dan pemikiran baru dengan penempatan kaum Gen-Z untuk mendobrak maupun mempercepat 22 visi misi Langsa Juara.

Dari beberapa perspektif para ahli, ada beberapa penyebab pengunduran diri diantaranya :

Ketidakmampuan Memimpin:
Ketika pemimpin tidak lagi kompeten karena masalah kesehatan, penurunan nalar, atau ketidaklayakan dalam memimpin, pengunduran diri adalah keharusan untuk menghindari dampak buruk pada organisasi, seperti yang dijelaskan dalam fiqih siyasa (hukum Islam tentang politik)

Visi Pribadi yang Berbeda:
Pemimpin mungkin mengundurkan diri jika tidak dapat mewujudkan visi pribadi mereka atau ide-ide yang ingin mereka wujudkan, Catalyst Conference.

Ketidakcocokan Budaya:
Perbedaan budaya dan gaya manajemen dapat menjadi alasan kuat bagi para profesional untuk meninggalkan peran kepemimpinan, terutama jika lingkungan kerja menjadi negatif.

Rasa Puas Diri (Stagnasi):
Ketika pemimpin merasa terlalu nyaman dan berhenti belajar, kehilangan semangat untuk berinovasi, dan merasa puas diri, itu bisa menjadi tanda bahwa sudah waktunya untuk mundur dan mencari tantangan baru, The Leaders Institute.

Kurangnya Dukungan:
Karyawan yang baru mengemban peran baru dan tidak mendapat dukungan yang cukup mungkin merasa kesulitan untuk sukses, yang dapat memicu pengunduran diri.Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra SE. Selasa, 7 Oktober 2025. Foto/ist.

Sementara itu, Walikota Langsa, Jeffry Sentana S Putra SE, yang dihubungi MediaKontras.id, Selasa, 7 Oktober 2025 menjelaskan bahwa dirinya sangat menghormati keputusan maupun sikap dari pejabatnya.

“Saya menghormati setiap keputusan pribadi dari pejabat yang memilih untuk mengundurkan diri. Itu adalah bagian dari dinamika organisasi pemerintahan,” tulis Jeffry.

Masih katanya, dalam birokrasi, mutasi, rotasi, atau pengunduran diri merupakan hal yang wajar. Yang terpenting bagi saya adalah bagaimana pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal dan program pembangunan terus berlanjut tanpa gangguan.

Lantas, terkait opini publik tentang disharmonisasi, saya ingin menegaskan bahwa Pemerintah Kota Langsa tetap solid, kompak, dan fokus bekerja untuk kepentingan rakyat.

Dalam setiap organisasi tentu ada dinamika dan perbedaan pandangan, namun semua itu kami sikapi dengan kedewasaan dan semangat kolaborasi. Justru dari perbedaan itulah muncul inovasi dan penyempurnaan kebijakan.

“Saya mengajak semua pihak, baik ASN, masyarakat, maupun media, untuk melihat bahwa esensi dari pemerintahan adalah pelayanan. Jadi mari kita jaga suasana yang kondusif dan terus bersinergi menuju Langsa Juara,” tukasnya.

Meskipun demikian, menurut catatan penulis bahwa sebuah birokrasi dalam pemerintahan, pengunduran diri dari jabatan itu merupakan hal yang lumrah. Meski nantinya ada lagi Pejabat Eselon II yang menambah daftar pengunduran diri, itu merupakan hak mereka. Birokrasi kepemimpinan itu adalah sebuah dinamika yang selalu berubah, dimana rezim berganti, maka akan ada hal-hal sifatnya statis (berubah – ubah). [ian].