Dekranasda Langsa Raih Juara I Even Wastra Fashion Meurah Silu

Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra dan Ketua Dekranasda Kota Langsa, Ny. Devi Atmana Sentana saat menerima juara I even perlombaan Wastra Fashion Meurah Silu (FMS) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Lhokseumawe, di Taman Hutan Kota Langsa, Sabtu, 20 September 2025 malam. Foto/Rapian.

Dekranasda Langsa Raih Juara I Even Wastra Fashion Meurah Silu

Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra dan Ketua Dekranasda Kota Langsa, Ny. Devi Atmana Sentana saat menerima juara I even perlombaan Wastra Fashion Meurah Silu (FMS) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Lhokseumawe, di Taman Hutan Kota Langsa, Sabtu, 20 September 2025 malam. Foto/Rapian.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Langsa meraih juara I pada even perlombaan Wastra Fashion Meurah Silu (FMS) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Lhokseumawe.

Sedangkan untuk juara II diraih oleh Kabupaten Bener Meriah dan Juara III diraih oleh Kota Lhokseumawe, yang diumumkan oleh panitia, di Taman Hutan Kota Langsa, Sabtu, 20 September 2025 malam.

Ketua Dekranasda Kota Langsa Ny. Devi Atmana Sentana, mengucapkan alhamdulillah pihaknya sangat bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih yaitu juara pertama pada perlombaan fashion wastra busana di Festival Meurah Silu tahun 2025.

“Ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi tim serta para pengrajin lokal Kota Langsa,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan festival ini sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk lokal Aceh.

Ia juga mengapresiasi para tim yang telah bekerja keras bersama dalam mempersiapkan dan menampilkan produk-produk unggulan Kota Langsa dalam festival ini.

“Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Dekranasda Kota Langsa, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitas produk-produk lokal Kota Langsa,” terangnya.

Selain itu juga berharap dapat terus menjadi jembatan bagi para pengrajin dan pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas produk mereka, sehingga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional,” tutur Ny. Devi Atmana Sentana yang diamini oleh Sekretaris Wieke Liyendawari.

Adapun acara yang disajikan dalam Festival Meurah Silu 2025 ini adalah; Aneka ragam UMKM, Cemilan Nusantara, Kopi, Home Decor, Fashion, Showcasing UMKM, Talkshow dan Sosialisasi, Lomba Wisata Dekranasda, Wakaf Run, Pelatihan Barista Coffee, Pasar Murah, Kas Keliling, Kuis dan Hiburan, dimeriahkan oleh artis Aceh yaitu Apache dan Rialdoni diiringi Band kondang Langsa Night Elf.

Kegiatan digelar selama dua hari, mulai tanggal 20-21 September 2025 yang diikuti oleh 10 Kabupaten dan Kota di wilayah kerja BI, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, yang tidak hadir hanya Kabupaten Gayo Lues.

Usai penampilan Fashion Ketua Dekranasda Ny Devi Atmana Sentana, melakukan persentasi busana wastra yang dibawakan oleh Sekretaris Dekranasda Wike Liyendawari.

Festival Meurah Silu merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Lhokseumawe untuk mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Aceh.

Festival ini menampilkan berbagai produk kerajinan Aceh yang dihasilkan oleh para pengrajin dan UMKM dari 10 Kabupaten dan Kota di wilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe.

Adapun tema yang diusung “Merajut Kebersamaan Meningkatkan Perekonomian Daerah” dengan kondisi saat ini, festival ini bertujuan memaksimalkan potensi daerah untuk menciptakan sinergisitas hulu-hilir dalam pemenuhan ekspor berbagai komoditi yang ada.

Saat penampilan yang menjadi peserta Fashion Wastra langsung Ketua Dekranasda Kota Langsa Ny. Devi Atmana Sentana, didampingi oleh Sekretaris Wieke Liyendawari untuk memaparkan wastra busana party dengan tema Mangrove Glam.

Wieke menjelaskan, busana menggunakan bahan katun linen, sehingga dapat digunakan sepanjang hari, walaupun dalam situasi panas maupun dingin.

“Kemudian, pengguna warna cream, melambangkan keanggunan dan kesederhanaan,” jelasnya

Mereka dalam kreasi busana menggunakan bahan sisa untuk tali dengan bahan bordir dengan tema “Mangrove Glam”, ” Karena Kota Langsa salah satu yang memiliki pohon mangrove yang luas,” tandas Sekretaris Dekranasda Wieke. [ian]