DSI Jelaskan Soal Anggaran dan Penurunan Peringkat Kafilah MTQ Langsa

Ketua Panitia Pelaksana MTQ ke-37 Kota Langsa, Kaoy Ahmad SE, Senin, 10 November 2025. Foto/ist.

DSI Jelaskan Soal Anggaran dan Penurunan Peringkat Kafilah MTQ Langsa

Ketua Panitia Pelaksana MTQ ke-37 Kota Langsa, Kaoy Ahmad SE, Senin, 10 November 2025. Foto/ist.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Ketua Panitia Pelaksana kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 yang juga Kepala Bidang (Kabid) SDM Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Langsa, Kaoy Ahmad SE, menjelaskan soal anggaran dan penurunan peringkat kafilah MTQ Langsa yang mengalami penurunan peringkat, Senin, 10 November 2025.

Pemberian honorariun pelatih dari Rp5 juta menjadi Rp3 juta itu sudah sesuai dengan DIPA yang ada dan tidak ada pemotongan sama sekali pada MTQ ke-37 di Pidie Jaya.

“Ini angka real yang memang ada di DIPA yang tidak mungkin ada pemotongan dan jangan sampai ada asumsi publik pihak panitia yang melakukannya,” tegas Kaoy.

‎Selain itu juga selaku Ketua Pelaksana, Kaoy menyatakan bahwa pihaknya dan pelatih sebelumnya juga sudah sepakat jika dalam ajang MTQ kali ini anggaran honor dibayarkan sebesar Rp3 juta.

‎”Ketika kita buat rapat koordinasi diruang Kadis Syariat IsIam, kita panggil semua pelatih dan mereka semua setuju untuk menjalankan dengan honor Rp 3 juta, sehingga berjalanlah kegiatan,” terangnya.

Hal lain juga, terkait anggaran panitia sudah secara maksimal peruntukannya dan penyesuaian keterbutuhan.

“Meskipun kita hanya mampu menorehkan peringat 11 dari yang sebelumnya peringkat 3 di Seumule artinya baik para kafilah sudah menunjukan yang baik serta para pelatih lainnya, kami ucapkan terimakasih atas segalanya,” ungkapnya.

‎Lantas, saat pelatihan kita juga turun ke tempat IPQAH, dan sampai hari ini juga saya belum mengetahui bagaimana IPQAH itu sendiri secara mendetail. Namun demikian, kami tetap percaya bahwa IPQAH dapat memberikan yang terbaik bagi para peserta MTQ asal Kota Langsa. Selain itu dia juga menyatakan bahwa dinas juga telah menfasilitasi peserta dalam masa pelatih bersama IPQAH.

‎”Makanya semua peserta ambilah untuk latih di IPQAH. Jadi untuk menfasilitasi juga dari DSI, contoh baju batik dan juga honorarium yang juga mereka terima. Sehingga jika ada yang menyebutkan bahwa DSI tidak punya peran dan tidak menfasilitasi LPTQ dan IPQAH Langsa itu tidak benar adanya,” bebernya lagi.

Ia juga menegaskan bahwa apa yang telah dilakukan panitia adalah berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan sebelumnya, tanpa adanya rekayasa pihak tertentu. Ia juga menjelaskan bahwa rekomendasi para pelatih tetap dihormati dan diterima tanpa intervensi oleh panitia agar proses pengajuan Surat Keputusan (SK) berjalan sesuai panduan.

‎Lebih lanjut, Kaoy membantah asumsi yang menyebut pelatih dan pendamping tidak dilibatkan sejak awal persiapan MTQ. Menurutnya, ia telah beberapa kali mengajukan hal ini kepada pimpinan meskipun terjadi hambatan teknis, seperti keterlambatan terbitnya SK akibat adanya transisi kepemimpinan sewaktu itu.

Lebih lanjut, pada rapat koordinasi selanjutnya, sambung Kaoy, Sekda Langsa langsung menunjuk LPTQ Langsa sebagai pengelola teknis kegiatan MTQ ini, dengan para pelatih dari LPTQ yang bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis.

‎Dalam kapasitas sebagai Ketua Pelaksana, saya sepakat, karena teknis di mereka dan saya hanya menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang diamanahkan.

“‎Selebihnya semua tahapan dari awal keberangkatan dan pemondokan selama delapan hari plus semua fasilitas serta laporan anggaran telah kami sampaikan secara detail kepada pimpinan sebagai bentuk transparansi maupun pertanggungjawaban MTQ di Pidie Jaya hingga menorehkan 11 Piala yang diraih oleh Kota Langsa,” tandasnya. [ian]