FKUB Lokomotif Menjaga Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Ketua FKUB Langsa, H Hasanuddin, didampingi Kaban Kesbangpol Langsa, Zulhadisyah serta pengurus lainnya berfoto bersama usai sosialisasi dan dialog Sadar Kerukunan, di Gampong Alue Dua, Kecamatan Langsa Baro, di aula kantor geuchik setempat, Kamis, 11 September 2025. Foto/Rapian.

FKUB Lokomotif Menjaga Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Ketua FKUB Langsa, H Hasanuddin, didampingi Kaban Kesbangpol Langsa, Zulhadisyah serta pengurus lainnya berfoto bersama usai sosialisasi dan dialog Sadar Kerukunan, di Gampong Alue Dua, Kecamatan Langsa Baro, di aula kantor geuchik setempat, Kamis, 11 September 2025. Foto/Rapian.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa merupakan lembaga yang menjadi lokomotif menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama baik skala lokal maupun nasional.

“FKUB adalah lembaga di bawah pemerintah yang menjadi lokomotif menjaga kerukunan umat beragama,” tegas Ketua FKUB Kota Langsa, H Hasanuddin bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Langsa pada sosialisasi dan dialog Sadar Kerukunan, di Gampong Alue Dua, Kecamatan Langsa Baro, di aula kantor geuchik setempat, Kamis, 11 September 2025.

Menurutnya, seiring itu juga pemerintah juga mengeluarkan ketentuan dalam Permendagri Nomor 26 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.

“Tugas kami menggelar dialog yang nantinya adanya masukan, saran dari warga yang kemudian di rekomendasi kepada pimpinan Kota Langsa,” paparnya.

Lanjut, Tri kerukunan umat beragama, ada tiga, pertama kerukunan interen umat beragama, kedua rukun antar umat agama dan ketiga kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Acara yang secara resmi dibuka oleh Sekretaris Gampong Alue Dua, Erwinsyah yang mewakili Pj Geuchik, Amrin Thaher SE.

Kaban Kesbangpol Kota Langsa, Drs Zulhadisyah S MSP, mengungkapkan program kerja FKUB bersama Kesbangpol Kota Langsa ke gampong-gampong untuk menerima aspirasi dari warga terkait kerukunan umat beragama.

Oleh karenanya kami hadir untuk menyerap aspirasi juga ajang mempererat silaturahmi, salah satu penilaian pemerintah baik faham-faham maupun aliran agama menjadi barometer pemerintah.

Kerukunan ini penting tetap dijaga, apa yang menjadi kendala harus disampaikan, apabila kita tidak rukun maka tidak nyama, keberagaman menjadi keutuhan NKRI.

“Konsep kita saling seiring sejalan, tidak ada perbedaan diantara umat beragama di Gampong Alue Dua ini,” ucap Zulhadisyah.

Pendeta HKBP, Hotman Aritonang, menjelaskan Gereja kita sudah ada 1939, jemaat kita ada 190 KK, 700 orang, jemaat pendatang, jemaat transisi yakni para mahasiswa 500 terdiri berbeda suku termasuk Papua.

“Mengajak mereka untuk mengenal Kota Langsa yang awalnya ada takutnya, namun atas nama Gereja menerapkan adalah kota yang toleran bahkan agama yang berbeda dan kota yang aman,” ungkapnya.

Secara misi tidak pernah keluar dari Gereja dan hanya merawat saja jemaat, artinya secara ibadah terbagi dua pagi dan siang serta semua kegiatan di full kan di gereja.

Pimpinan Vihara Budha Kota Langsa, Karifuddin Ciawi, yang akrab disapa Apok menjelaskan bahwa Kota Langsa merasa aman dan nyaman.

“Kami imbau jaga kerukunan umat beragama dan jadikan Kota Langsa yang toleran,” sebut Apok.

Pengurus FKUB lainnya, Dr. Zainal Abidin, MA, dari unsur akademis mengungkapkan kerukunan sangat berkaitan erat dengan sikap moderat, karena moderat adalah sikap jalan tengah, tidak ekstrem, dan penuh toleransi yang menjadi kunci untuk menciptakan kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.

“Dengan mempraktikkan sikap moderat, seperti menghargai perbedaan, saling menghormati, dan mengedepankan dialog, masyarakat dapat hidup harmonis dan menjaga keutuhan bangsa,” papar Dr Zainal yang juga dosen pada IAIN Langsa itu.

Sementara itu Imam gampong, Tgk Amri mengungkapkan dulunya ada aliran tertentu, namun telah terselesaikan dengan baik.

“Kalau di Aceh ini terkait kerukunan cukup terjaga bahkan terhadap warga Tionghoa, mohon kepada anak-anak kita yang beda agama tetap menjaga kerukunan beragama, dimana bumi dipijak langit dijunjung,” tegasnya.

Sekretaris Tuha Peut Gampong, Rasiman, terkait kerukunan bertetangga yang susah diatur dan terkait hewan peliharaan seperti anjing yang terkadang timbul perselisihan.

Anggota FKUB lainnya, Raja Bangsawan, lebih kepada meningkatkan partisipasi masyarakat tentang kerukunan umat beragama, tentunya warga disini memiliki pengetahuan yang luar biasa.

“Kita minta implementasi ke tengah masyarakat, kebaikan yang dikoordinir yang berjalan secara serempak,” imbuhnya.

Acara yang dipandu oleh Sekretaris FKUB Kota Langsa, Sri Verawati SH, penuh dengan hangat serta menambah semangat para peserta sosialisasi dan dialog Gampong Sadar Kerukunan yang dipelopori oleh FKUB bersama Kesbangpol Langsa.

Hadir dari FKUB, Khalidin, St. Hermanus Siburian, staf Kesbangpol dan dari pihak gampong ada Imum, tokoh agama, perangkat serta warga setempat dalam bingkai silaturahmi. [ian]