Nadya Maghfirah, Cahaya UIN Sulthanah Nahrasiyah yang Bersinar di Ajang Pemuda Berprestasi Aceh 2025

Nadya Maghfirah, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sulthanah Nahrasiyah Lhokseumawe, menerima penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Aceh 2025 dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa, 28 Oktober 2025. (Foto: Pribadi)

Nadya Maghfirah, Cahaya UIN Sulthanah Nahrasiyah yang Bersinar di Ajang Pemuda Berprestasi Aceh 2025

Nadya Maghfirah, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sulthanah Nahrasiyah Lhokseumawe, menerima penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Aceh 2025 dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa, 28 Oktober 2025. (Foto: Pribadi)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Banda Aceh, MediaKontras.id | Di antara riuh tepuk tangan dan lantunan lagu kebangsaan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, tampak sosok muda berhijab dengan senyum tenang dan tatapan penuh keyakinan. Dialah Nadya Maghfirah, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Sulthanah Nahrasiyah Lhokseumawe, yang baru saja dinobatkan sebagai Pemuda Berprestasi Aceh Tahun 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa, 28 Oktober 2025. Momen itu menjadi lembar bersejarah bagi Nadya dan kampusnya  simbol bahwa dedikasi dan kecintaan terhadap Al-Qur’an dapat mengantarkan seorang anak muda Aceh ke panggung prestasi tertinggi.

Perjalanan Nadya menuju gelar bergengsi ini tak mudah. Di balik senyumnya yang lembut, tersimpan kisah perjuangan panjang dan kerja keras yang konsisten. Sebelum menerima penghargaan ini, Nadya sukses menorehkan prestasi internasional dengan meraih Juara III Qiraat Competition di Pakistan pada bulan lalu.

Kompetisi itu diikuti oleh peserta dari berbagai negara, menuntut kemampuan membaca dan menafsirkan Al-Qur’an dengan kaidah tajwid dan makhraj yang sempurna. Nadya tampil memukau di hadapan dewan juri internasional dengan lantunan ayat yang merdu sekaligus kuat.

“Saya tidak pernah membayangkan akan sampai sejauh ini. Semua ini berkat doa orang tua, bimbingan dosen, dan semangat untuk membawa nama Aceh ke kancah dunia,” ungkapnya penuh haru.

Bagi Nadya, penghargaan Pemuda Berprestasi bukan sekadar simbol capaian pribadi. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai panggilan moral untuk menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh agar tidak berhenti belajar dan berbuat baik.

“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar, berkontribusi, dan menginspirasi. Semoga semakin banyak pemuda Aceh yang percaya, bahwa prestasi besar berawal dari niat kecil yang ikhlas,” tutur Nadya dengan suara lembut namun penuh keyakinan.

Pihak kampus UIN Sulthanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswinya itu. Nadya disebut sebagai representasi nilai-nilai Qurani yang menjadi ruh kampus cerdas secara intelektual, lembut dalam tutur, dan rendah hati dalam berprestasi.

“Nadya adalah contoh nyata bahwa ilmu dan iman bisa berjalan seiring. Ia membawa semangat UIN untuk melahirkan generasi Qurani yang berdaya saing global,” ujar salah satu dosennya dengan bangga.

Nadya dikenal visioner dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Ia lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca, menulis tafsir, dan mengikuti kegiatan dakwah kampus. Namun di balik ketenangannya, tersimpan semangat yang kuat untuk terus berkembang.

“Prestasi bukan untuk dibanggakan, tapi untuk dijadikan jalan memberi manfaat bagi orang lain,” ucapnya menutup percakapan, sembari menatap langit sore yang mulai memerah.

Nadya Maghfirah kini menjadi simbol semangat baru bagi pemuda Aceh,  bahwa dari ruang-ruang kuliah sederhana, dari suara lembut lantunan ayat suci, cahaya inspirasi bisa lahir dan menerangi banyak hati.

Topik