Sepekan Jelang Kunjungan Trump ke Korsel, Korea Utara Tembakkan Sejumlah Rudal Balistik

Bendera Korea Utara (Korut). Foto : AP Photo/Cha Song Ho.
Bendera Korea Utara (Korut). Foto : AP Photo/Cha Song Ho.

Sepekan Jelang Kunjungan Trump ke Korsel, Korea Utara Tembakkan Sejumlah Rudal Balistik

Bendera Korea Utara (Korut). Foto : AP Photo/Cha Song Ho.
Bendera Korea Utara (Korut). Foto : AP Photo/Cha Song Ho.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Mediakontras.id | Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek sepekan jelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Korea Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Dilansir dari CNNIndonesia, militer Korea Selatan melaporkan pihaknya telah mendeteksi pergerakan menjelang peluncuran rudal. Diketahui, rudal balistik jarak pendek ini ditembakkan dekat dengan ibu kota Pyongyang ke arah timur laut.

Pernyataan Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff/JCS) Korsel, pasca peluncuran, rudal Korut yang diluncurkan ini terbang sekitar 350 kilometer dan kemungkinan rudal ini jatuh di daratan. Diketahui, peluncuran rudal balistik ini merupakan yang pertama Korut luncurkan sejak Mei serta sejak Presiden Korsel Lee Jae Myung terpilih.

Diketahui, Korut terakhir kali meluncurkan rudal balistik pada 8 Mei lalu, yang melibatkan beberapa rudal jarak pendek.

Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi mengatakan tak ada dampak terhadap keamanan Negeri Sakura terhadap peluncuran rudal Korut ini. Peluncuran rudal itu juga dilakukan sepekan sebelum Korsel menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), yang dihadiri sejumlah pemimpin negara termasuk Trump.

Lee Jae Myung dan Trump sejak beberapa waktu terakhir dikabarkan mendiskusikan gagasan untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un selama kunjungan Trump ke Korsel. Meski demikian, Korut belum memberikan tanggapan terhadap gagasan itu.

Bulan ini, Korut juga memamerkan rudal balistik antarbenua terbarunya dalam parade militer yang dihadiri Perdana Menteri China Li Qiang.

Selama 10 tahun terakhir, Korut memang terus meningkatkan kemampuan misilnya. Bahkan, Pyongyang juga mengabaikan sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melakukan uji coba rudal balistik jarak jauh yang bisa menjangkau AS. *****