MediaKontras.id | Hubungan Tiongkok-Rusia Xi jinping akan mengunjungi Moskow untuk memperingati kemenangan Soviet atas Jerman pada Perang Dunia II
Tiongkok telah mengonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping akan mengunjungi Rusia minggu ini untuk menandai berakhirnya perang dunia kedua di Eropa dan untuk memperkuat hubungan strategis dalam menghadapi “situasi baru”.
Duta Besar Rusia untuk Tiongkok mengatakan Xi membalas undangan Putin untuk mengunjungi Tiongkok dalam rangka memperingati ulang tahun perang Tiongkok-Jepang akhir tahun ini.
Presiden Cina Xi Jinping akan menghadiri Hari Kemenangan Moskow pada bulan Mei untuk menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, menurut media Rusia Tass.
Xi dilaporkan telah menerima undangan Rusia untuk menghadiri perayaan tahunan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada tahun 1945, menurut laporan tersebut, yang mengutip Igor Morgulov, duta besar Rusia untuk Tiongkok.
Bulan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Xi bahwa kedua negara “harus merayakan bersama” acara tersebut karena Tiongkok dan Rusia telah bekerja sama lebih erat dalam menghadapi tekanan Barat.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diperkirakan akan mengunjungi Rusia dalam beberapa bulan mendatang, menurut Kremlin, yang memicu spekulasi bahwa ia mungkin bergabung dengan mitranya dari Cina dan Rusia di Lapangan Merah Moskow untuk Hari Kemenangan pada tanggal 9 Mei.
Akankah Xi, Kim dan Putin bertemu di Lapangan Merah untuk Hari Kemenangan Rusia?
Kehadiran bersama para pemimpin Tiongkok, Rusia dan Korea Utara akan menjadi yang pertama bagi ketiga negara, yang memiliki hubungan yang kompleks.
Jika Kim benar-benar naik podium bersama presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin, itu akan menjadi pertama kalinya bagi ketiga pemimpin itu tampil bersama di depan umum, dan akan menjadi sinyal solidaritas dan penentangan yang kuat terhadap tekanan AS, kata para pakar.
Sambil mengisyaratkan makin dalamnya aliansi Korea Utara dengan Rusia , perjalanan semacam itu juga akan menjadi ujian bagi China, kata mereka, yang akan semakin memperumit dilema Beijing atas Pyongyang yang memiliki senjata nuklir dan percepatan peralihannya ke Moskow.
Sementara itu, Jepang berusaha keras untuk mendapatkan komitmen AS saat Trump mempertimbangkan perundingan langsung dengan Tiongkok
Perdana Menteri Shigeru Ishiba berupaya meyakinkan Washington mengenai komitmen Tokyo terhadap aliansi AS-Jepang dan kehadirannya di kawasan tersebut, di tengah kekhawatiran atas pengaruh Tiongkok.
Karena khawatir Presiden AS Donald Trump mungkin akan mengabaikan Jepang dan merundingkan masalah keamanan langsung dengan Tiongkok , para analis mengatakan Tokyo berupaya keras untuk menjaga agar Washington tetap berlabuh dengan kuat di Asia-Pasifik.
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berjanji untuk menjaga stabilitas regional dan mempersiapkan perundingan yang alot dengan Trump untuk mengamankan komitmen Amerika yang berkelanjutan, dengan menggambarkan keterlibatan AS sebagai hal yang penting “untuk mencegah kekosongan kekuasaan yang dapat mengganggu stabilitas kawasan”.
Pemerintah Ishiba, yang telah berusaha bertemu dengan Trump sejak kemenangan pemilihannya pada bulan November, mengumumkan pihaknya sedang mengatur perjalanan ke Washington dalam beberapa minggu mendatang.
