Sinergi BI dan Pemda Lhokseumawe-Aceh Utara.
Lhokseumawe, MediaKontras.id | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe bersinergi dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara menggelar pelatihan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bagi sekitar 40 petani bawang merah dan cabai merah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan, menjaga pasokan di masyarakat, dan mendukung pengendalian inflasi daerah.
Acara yang dibuka oleh Sekda Kota Lhokseumawe, A. Haris, S.Sos, M.Si, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Yan Ramerta Putra, mendapat apresiasi tinggi dari Pemda Lhokseumawe. Pelatihan ini disebut sebagai langkah nyata penguatan ketahanan pangan dan stabilisasi harga komoditas utama penyumbang inflasi: cabai merah dan bawang merah.
Kegiatan ini didukung penuh Pemda untuk peningkatan produksi petani cabai dan bawang merah demi ketahanan pangan, di Hotel Diana, Kec. Banda Sakti.
Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Yan Ramerta Putra, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari strategi BI Lhokseumawe untuk mengendalikan inflasi melalui keterjagaan pasokan. “Dengan kegiatan ini, diharapkan hasil panen cabai merah dan bawang merah dapat maksimal sehingga pasokan memadai dan tingkat inflasi terkendali,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, petani menerima materi mendalam tentang pengembangan budidaya, identifikasi, pencegahan, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman secara tepat, efektif, dan ramah lingkungan dari narasumber kompeten: Ade Ryan Muarif (POPT Kota Lhokseumawe) dan Dedy Mahadi. SP (Kabid Hortikultura Distanpang Aceh Utara).
Pelatihan ini merupakan bagian dari sinergi BI Lhokseumawe bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), sejalan dengan kerangka strategi 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan untuk membuat petani adaptif terhadap tantangan iklim dan OPT.