Tim Gabungan FKUB dan Kewaspadaan Dini Bahas Isu Kamtibmas

Kaban Kesbangpol Langsa, Zulhadisyah, serta tokoh lainnya berfoto bersama usai rapat gabungan kewaspadaan dini dan FKUB Langsa, di aula Kesbangpol Langsa, Kamis, 30 Oktober 2025 kemarin. Foto/Rapian.

Tim Gabungan FKUB dan Kewaspadaan Dini Bahas Isu Kamtibmas

Kaban Kesbangpol Langsa, Zulhadisyah, serta tokoh lainnya berfoto bersama usai rapat gabungan kewaspadaan dini dan FKUB Langsa, di aula Kesbangpol Langsa, Kamis, 30 Oktober 2025 kemarin. Foto/Rapian.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

MediaKontras.id | Berbagai isu aktual dan terkini serta kamtibmas menjadi pokok bahasan yang menyeruak dalam rapat gabungan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah Kota Langsa, di aula Kesbangpol Kota Langsa, Kamis, 30 Oktober 2025 kemarin.

Ketua Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (Wasdin) Kota Langsa,
Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA. (Abu Chik Diglee) menyampaikan bahwa apapun persoalan yang terjadi di Langsa saat ini musti dicarikan obatnya agar luka itu tidak membesar.

Selain itu juga, Ustadz Zulkarnain memaparkan dari data Kapolri terkait narkoba ada 228 gampong narkoba, kerja keras polri sudah bisa dinetralisir menjadi 118 gampong/desa yang masih tersisa, artinya separuh lebih.

Sedangkan yang tersisa masih melakukan kegiatan barang ‘haram’ tersebut, bahkan presiden menyatakan kartel-kartel narkoba sudah menggunakan kapal selam saat ini. Aceh merupakan jalur masuk yang signifikan, ini perlu dicermati karena ruang terbuka adanya pesisir terbentang luas dan menjadi juara bertahan keberadaan narkoba.

“Kita harus gelisah agar tidak tertidur nyeyak, karena kita banyak tahu ada anak cucu kita yang musti diselamatkan,” ungkap Ustadz Zulkarnain.

Hal lain, masukan masyarakat adanya kegelisahan kalau geuchik hanya di pimpin oleh Pj saja, kalau Pj ditempatkan seperti piala bergilir saja, ini saya suarakan kepada Wali Kota Langsa untuk dicermati dan sungguh-sungguh agar dilakukan Pilchiksung agar tata kelola pemerintahan apik.

Lalu, harus adanya tugu antara Unsam dan IAIN Langsa yang acap terjadi laka lantas dan untuk menghindari kecelakaan perlu adanya tugu dan apabila tidak ada uang maka bisa menggandeng pihak ketiga.

“Dalam hening masyarakat mereka menyimpan gejolak, artinya kondisi ini berbahaya bila terpendam seperti air bah yang sewaktu-waktu akan meledak yang musti disikapi cepat,” pinta Ustadz Zulkarnain.

Anggota FKUB Langsa, Dr Zainal Abidin dari unsur akademis menyoroti saat para lelaki mendominasi memakai celana pendek, oleh karenanya penyakit masih kecil bisa diobati dan bila menjadi luka baru membesar jadi persoalan.

“Kalau ini tidak disikapi masih kecil dan jangan terlalu tidur panjang kita, maka Dinas Syariat Islam selaku penegakan hukum harus hadir dan perlu disikapi. Ini menjadi pekerjaan rumah Pemko Langsa,” ungkapnya.

Kemenag Langsa, melalui Kasie Binmas Islam H Haswin Dua Putra, MH, menyatakan isu terapdute pernikahan gratis dari Wali Kota Langsa yang harus di dukung.

“Pak Wali maunya dasar dicanangkan pernikahan gratis ini adanya kekuatiran atau merubah mindset orang kita di Aceh agar maharnya tidak melampau kemampuan, makanya Wali Kota Langsa memberikan helatan resepsinya di pendopo dengan sistem bantuan maharnya 1 gram emas dalam pernikahan,” paparnya.

Ketua FKUB Kota Langsa, Drs H Hasanuddin MH, menyiratkan bahwa kerukunan umat beragama merupakan modal besar bangsa ini, oleh karenanya saat ini di Langsa masih tercatat sebagai kota toleran yang harus terus terjaga.

Senada Wakil Ketua MPU Kota Langsa, Ustadz Sulaiman Sulis, menyatakan bahwa apapun bentuk kegiatan yang dapat mempengaruhi keyakinan orang lain itu tidak diperbolehkan.

“Kita minta yang hadir disini baik Polri, TNI, tokoh agama, akademisi maupun lainnya dapat melakukan tindakan yang semestinya sesuai tupoksinya yang besar kita kecilkan dan yang kecil kita hilangkan,” pintanya.

Sebagai penutup rapat Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana di wakili oleh Staf Ahli, Siti Zuryah SH, mengungkap bahwa apapun yang menjadi catatan dan masukan dalam rapat ini akan disampaikan kepada Wali Kota Langsa.

“Kami minta semuanya dicatat dengan baik yang menjadi hasil rapat kewaspadaan dini dan FKUB ini akan kita berikan ke pimpinan,” kata Siti Zuryah.

Kemudian yang penting saat ini Pemko Langsa dibawah kepemimpinan Langsa Juara tetap memberikan rasa nyaman serta tentram, maka baik kerukunan umat beragama juga harus terjaga apalagi nanti jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Rapat berjalan dengan lancar yang tentunya dipandu oleh Kaban Keabangpol Langsa, Drs Zulhadisyah S MSP yang turut hadir dalam rapat dari perwakilan Polres Langsa, Kodim 0104/Atim, Kejaksaan, Imigrasi, Bea Cukai, tokoh lintas agama, serta pengurus FKUB lainnya. [ian]