Mediakontras.Id, Aceh Timur — Jalan Teupin Ceradi di Gampong Lhok Dalam Peureulak dan Titi gampong beusa menjadi sorotan masyarakat, pasalnya kedua lokasi tersebut acap kali rusak setelah di guyur hujan deras, oleh karenanya Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur di wilayahnya, Jum’at 25 April 2025
Ia menurunkan langsung tim dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh untuk mengecek kondisi jembatan kembar dan ruas jalan nasional di kawasan Teupin Ceuradih, Kecamatan Peureulak, yang mengalami kerusakan parah, Kamis 24 April 2025 sore.
“Kepala BPJN Aceh turun langsung ke lokasi. Kita harapkan ini jadi langkah awal percepatan perbaikan jembatan dan jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Al-Farlaky dalam wawancara dengan Mediakontras.Id usai meninjau lokasi.
Al- Farlaky mengatakan jembatan kembar arah trans Medan- Banda Aceh tersebut telah rusak berat dan sudah ditutup sejak Januari 2025.
Selain jembatan, jalan nasional di kawasan tersebut juga sering tergenang air saat hujan turun deras. Genangan air yang tak kunjung surut memperparah kerusakan jalan dan membahayakan pengguna kendaraan, terutama pada malam hari. Permasalahan ini disebabkan buruknya sistem drainase di sepanjang ruas jalan tersebut.
Melihat urgensi kondisi tersebut, Bupati meminta agar BPJN Aceh menjadikan dua infrastruktur itu sebagai prioritas utama di tahun ini.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur siap memberikan dukungan penuh, termasuk memfasilitasi segala bentuk perizinan, koordinasi lintas instansi, hingga pelibatan masyarakat di lapangan
“Kami akan bantu percepat prosesnya agar tidak ada lagi hambatan di lapangan,” tegas Al- Farlaky.
Secara terpisah, Kepala BPJN Aceh, Heri, menyambut baik dorongan tersebut dan memastikan bahwa proyek ini akan direalisasikan dalam tahun anggaran 2025.
Ia menyebutkan, perbaikan jembatan kembar akan menelan biaya Rp 2,6 miliar, sedangkan pembangunan jalan dan drainase di kawasan Teupin Ceuradih dianggarkan sebesar Rp 8 miliar.
“Total anggaran mencapai Rp 10,6 miliar. Kami mohon dukungan masyarakat agar pengerjaannya berjalan lancar dan tanpa kendala,” kata Heri.
Heri mengatakan proyek ini menjadi salah satu program prioritas BPJN Aceh tahun 2025 sebagai hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Jika tidak ada pemangkasan anggaran kita komitmen membangun infrastruktur ini . Kita berharap proyek ini nanti bermanfaat dalam meningkatkan konektivitas dan keselamatan pengguna jalan di wilayah Aceh Timur,” pungkas Heri
Hadir dalam peninjauan ini, Plt. Sekretaris Daerah kabupaten Aceh Timur, Kepala Dinas PUPR, kepala Perangkat Daerah terkait lainnya. [*]
