MediaKontras.id | Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan jajaran Dinas Pendidikan Kebudayan (Disdikbud) Kota Langsa mengolah sampah menjadi karya inovatif yang bernilai ekonomis.
Dimana di tengah meningkatnya permasalahan sampah yang belum tertangani secara optimal, muncul berbagai inovasi mengubah limbah sampah menjadi peluang bernilai ekonomis serta mengurai problem sampah yang dihadapi Pemko Langsa saat ini.
Kepala SD 11 Langsa, Anita Tresia S.Pd, MM, bersama beberapa Kepala Sekolah melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) berinisiasi melakukan program kerja menanggulangi atau mengurai sampah, di jalan elak Kebun Baru Gampong PB. Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Minggu, 25 Mei 2025.
“Pengelolaan sampah kini tak hanya sebatas aktivitas pelestarian lingkungan, tetapi telah berkembang menjadi gerakan kreatif yang menghasilkan karya bernilai ekonomis,” ujar Anita.
Menurutnya, berdasarkan edukasi dari penerapan Adiwiyata Mandiri yang diperolehnya, dibagikan kepada seluruh kepala sekolah beserta guru untuk pembuatan paving block dari pemilahan sampah plastik dan pembuatan pupuk cair dari sisa kulit buah.
Kegiatan tersebut melibatkan kepala sekolah bersama dewan guru sebanyak 39 sekolah antara lain Kepala SDN 11 Anita Tresia, Kepala SDN I, Suryani ,S.Pd, Kepala SDN 2 Seulalah, Nurhayati SPd, MPD,
Lanjutnya, Kepala SDN 1 Matang Seulimeng, Sri Indriani SAg, Kepala SDN Telaga Tujuh, Maria SPd, Kepala SDN Alue Merbau, Raichatul Jannah SPd, Kepala SDN Siderejo, Abd Aziz TR, SPd, Kepala SDN 12, Wulan Safitri SPd.
Lalu, Kepala SDN Sungai Pauh, Marlina SPd, Kepala SDN Merandeh 1, Marliana SPd, Kepala SDN Merandeh 2, Sulastri SPd, Kepala SDN 10, Ridwan SPd, Kepala SDN Matang Setui, Al Afida Intan Mustika SPd, Kepala SDN Gp. Baroh, Firdaus SPd, Kepala SDN 2 Alue Dua, Indrayati SPd, Kepala SDN AL Kausar, Kamaruddin SPd, Kepala SDN 1 Karang Anyar, Nur Aini SPd.
Lalu, Kepala SDN 2 Karang Anyar, Suhardi SPd, Kepala SDN 13, Sri Asmawati, Kepala SDN 7, Karsiani SPd.I, Kepala SDN Kebun Baru, Marisa Febrianti SPd, Kepala SDN Gedubang Jawa, Zainilah SPd, Kepala SDN Kp. Jawa, Yulizar SPd, Kepala SDN Kebun Lama 1, Cut Wan Aminah SPd,
Kemudian, Kepala SDN Payah Bujuk Teungoh, Ahmad Syahbudin SPd, MPd, Kepala SDN Buket Rata, Kuswan SPd, Kepala SDN15, Yusniar SPd, Kepala SDN Cinta Raja, Safrizal SPd, Kepala SDN Kebun Lama 2, Eva Zubaidah SPd, Kepala SDS 1 Muhamadyah, Aidah SPd.
Kepala SDN Percontohan, Darmawati SPd, Kepala SDN 8, Albanjar SPd, Kepala SDN 5, Kasmawati SPd, MPd, Kepala SDN1 Alue Dua, Surahmadin SPd, Kepala SDN Perumnas, Suharsikih SPd, Kepala SDN Langsa Lama, Suryatini, SPd, Kepala SDN Gampong Teungoh, Anita Desember SPd, Kepala SDN 3, Azwarni SPd, MM, dan Kepala SDN Seuriget, Sri Rodiah SPd MM.
Terpisah Kepala Disdikbud Kota Langsa Dra Suhartini M.Pd mengatakan, sampah menjadi musuh terbesar saat ini, daur ulang sampah dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi sekolah dalam hal, mengurangi biaya operasional untuk pengelolaan dibuat paving blok untuk menapaki jalan-jalan becek dan berlubang di sekolah.
Sambungnya, meningkatkan kesadaran lingkungan siswa dan masyarakat sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Menghasilkan pendapatan dari kewirausahaan penjualan sampah yang telah diolah dan dapat digunakan kembali.
Menjadi contoh bagi orang lain dalam membuat produk baru dari bahan bekas. Menjadi bagian dari pendidikan lingkungan di sekolah, sehingga siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan.
“Ini lah teman K3S mempunyai ide dalam program kerja mereka dengan linkungan yang bersih bebas dari sampah, dengan demikian sekolah telah menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa,” ujar Suhartini.
Hal lain kata, Anita juga memaparkan langkah pembuatan paving block pertama melakukan pemilahan sampah plastic (kantong kresek, botol air, plastik kemasan), Pencacahan sampah plastik menjadi potongan kecil agar mudah meleleh dan tercampur rata memanaskan sampah plastik di wajan logam atau drum dengan api sedang hingga meleleh
Masukkan pasir ke dalam plastik cair (perbandingan umum: 70% pasir : 30% plastik).
Selanjutnya, tuangkan adonan ke dalam cetakan paving block yang sudah dilapisi oli atau air sabun agar tidak lengket agar paving block cepat lepas dari cetakkan masukkan ke dalam air.
Keluarkan paving block dari cetakan, lalu jemur di tempat teduh selama 1–2 hari agar benar-benar keras, selain mengurai sampah menjadi paving block.
Selanjutnya cara membuat pupuk cair, Daeri sisa kulit buah. Adapun langkah pembuatannya dengan menggunakan rasio bahan dasar: 3 : 1 : 10 yaitu 300 gram kulit buah, 100 gram gula merah dan 1 liter air.
“Demikian pemaparan cara pembuatan paving blok dan pupuk cair dari limbah sampah,” pungkas Anita yang diaminkan kepala sekolah lainnya. [ian]