Tantangan AfD Gugat Intelijen Jerman atas Label Ekstremis

Tantangan AfD Gugat Intelijen Jerman atas Label Ekstremis

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp MediaKontras.ID

Tirani Terselubung

MediaKontras.id | Partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), telah mengajukan gugatan terhadap keputusan badan intelijen domestik yang mengkategorikannya sebagai organisasi ekstremis.

Pengadilan administratif di Cologne mengkonfirmasi pengajuan gugatan dan petisi darurat terkait, yang akan diperiksa setelah badan intelijen domestik BfV mengkonfirmasi pemberitahuannya.

Klasifikasi ekstremis, yang diumumkan pada hari Jumat, memungkinkan badan intelijen untuk mengintensifkan pengawasannya terhadap AfD, yang saat ini merupakan partai oposisi terbesar di parlemen Jerman. Ini dapat melibatkan perekrutan informan dan penyadapan komunikasi partai.

Laporan komprehensif 1.100 halaman dari badan intelijen, yang tidak dimaksudkan untuk dirilis ke publik, mengidentifikasi AfD sebagai organisasi rasis dan anti-Muslim.

Dengan klasifikasi ini, parlemen Jerman sekarang dapat mempertimbangkan untuk membatasi atau sepenuhnya menghentikan pendanaan publik untuk AfD. Selain itu, pemerintah yang akan datang akan menilai kemungkinan pelarangan partai secara langsung, seperti yang dinyatakan oleh pemimpin SPD Lars Klingbeil minggu lalu.

Logo AfD terlihat pada peluncuran kampanye pemilu di Halle, Jerman, pada bulan Januari 2025 Foto: EPA-EFE



AfD telah mengkritik penetapan ini, menyebutnya sebagai upaya yang didorong secara politis untuk mendiskreditkan dan mengkriminalisasi partai tersebut. Begitu informasi yang dilangsir Investing.com, Gugatan diajukan hanya sehari sebelum pemimpin konservatif Friedrich Merz diperkirakan akan dipilih sebagai kanselir oleh majelis rendah parlemen Jerman. Ini terjadi di tengah perdebatan internal partai yang memanas tentang bagaimana menangani AfD.

Berdasarkan informasi media ini, klasifikasi ini berarti pejabat intelijen domestik kini dapat menggunakan informan dan alat-alat lain seperti rekaman audio dan video untuk memantau aktivitas partai.

Partai Alternatif untuk Jerman yang antiimigrasi pada hari Senin menggugat dinas intelijen domestik karena mengklasifikasikannya sebagai organisasi ekstremis sayap kanan, dalam suatu tindakan yang menjadikannya sasaran pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang.

Partai tersebut, yang dikenal sebagai AfD, yang menempati posisi kedua dalam pemilihan nasional pada bulan Februari, mengambil tindakan hukum di pengadilan administrasi di kota Cologne, tempat dinas intelijen domestik berkantor pusat, kata Daniel Tapp, juru bicara pemimpin partai Alice Weidel.

Seorang juru bicara pengadilan mengonfirmasi bahwa partai tersebut mengajukan gugatan dan mosi mendesak, menurut kantor berita DPA. AfD telah menolak klasifikasi tersebut dan menyebutnya melanggar hukum.

Seberapa populer AfD di Jerman?
AfD menduduki puncak jajak pendapat di beberapa negara bagian di wilayah timur, yang akan mengadakan pemilu akhir tahun ini. Partai ini juga memperoleh suara sekitar 20% secara nasional di tengah tingginya ketidakpuasan terhadap koalisi pemerintahan Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri.

Namun, partai tersebut kurang populer di beberapa kota besar dan wilayah barat Jerman. Partai ini semakin mendapat sorotan dari lembaga-lembaga pemerintah di tengah tuduhan yang mengaitkannya dengan spionase Rusia dan Cina. ap/yf(afp,dpa,rtr,ap).

Sebelumnya di tahun 2022 mencuat kabar Badan Intelijen Jerman akan Selidiki Partai AfD

Partai sayap kanan Jerman, AfD, diberi label sebagai “entitas mencurigakan” oleh badan intelijen domestik, menurut keputusan pengadilan. Atas dasar itu, akan dilakukan penyelidikan terhadap partai secara lebih intensif.

Partai AfD menentang pemberian label sebagai entitas yang mencurigakan, sehingga memberi penyelidik lebih banyak kewenangan untuk mengawasinyaFoto: Julian Stratenschulte/dpa/picture alliance

Pengadilan Jerman mendukung badan intelijen internal Jerman dan memutuskan untuk mengklasifikasikan partai populis sayap kanan terbesar Jerman, Alternative für Deutschland (AfD), sebagai “entitas yang mencurigakan.”

Keputusan pengadilan yang dikeluarkan pada hari Selasa (08/03), menolak gugatan AfD terhadap Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman, yang bertugas memantau kelompok-kelompok ekstremis di Jerman.

Memberi label AfD sebagai entitas mencurigakan memungkinkan agensi untuk mengerahkan intelijen, seperti informan, untuk mengawasi partai. Namun, dalam praktiknya, ada perselisihan hukum tambahan yang harus diselesaikan sebelum alat penyelidikan tersebut dapat diterapkan.

Fakta-fakta persidangan di Tahun 2022


Partai AfD telah berulang kali mengecam pejabat negara dan media Jerman karena menggambarkan mereka sebagai kelompok ekstremis. Namun, pengadilan menemukan bahwa anggota AfD menunjukkan “indikasi faktual yang cukup” dari kecenderungan anti-konstitusional.

Para juri memusatkan perhatian pada faksi “Sayap” (Flügel) yang kontroversial, yang secara resmi dibubarkan dua tahun lalu, dengan mengatakan bahwa para pemimpinnya masih memiliki pengaruh yang cukup besar di AfD. Mereka juga menunjuk organisasi pemuda partai, JA, dan kegiatannya.

Pengadilan menemukan bahwa untuk kedua kelompok ini, pemahaman tentang kebangsaan Jerman yang berakar pada etnisitas adalah tujuan utama dalam berpolitik. Ada sebuah keyakinan bahwa orang Jerman “harus dilestarikan dalam kondisi etnis mereka dan ‘orang asing’ harus dikecualikan sebanyak mungkin,” di saat yang sama juga menunjuk pada “agitasi xenofobia.” Dikatakan bahwa ide-ide seperti itu bertentangan dengan definisi konstitusional Jerman.

Bagaimana reaksi AfD?


Keputusan pengadilan masih dapat diajukan banding, dan partai mengisyaratkan akan mencari solusi hukum. Mengomentari putusan itu, salah satu Wakil Ketua AfD, Tino Chrupalla, mengaku terkejut dengan langkah pengadilan.

“Kami akan menunggu penjelasan tertulis dari putusan pengadilan dan kemudian memutuskan apakah kami akan mengambil tindakan hukum lebih lanjut,” katanya.

AfD memperoleh 10,3% suara dalam pemilihan parlemen September 2021, hampir melampaui 2% dari pemilihan sebelumnya pada tahun 2017. Partai tersebut telah dilanda perpecahan internal, dengan salah satu pemimpin puncaknya, Jörg Meuthen, mundur pada Januari lalu.

Seberapa populer AfD di Jerman?
AfD menduduki puncak jajak pendapat di beberapa negara bagian di wilayah timur, yang akan mengadakan pemilu akhir tahun ini. Partai ini juga memperoleh suara sekitar 20% secara nasional di tengah tingginya ketidakpuasan terhadap koalisi pemerintahan Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri.

Namun, partai tersebut kurang populer di beberapa kota besar dan wilayah barat Jerman. Partai ini semakin mendapat sorotan dari lembaga-lembaga pemerintah di tengah tuduhan yang mengaitkannya dengan spionase Rusia dan Cina.

Tag

error: Content is protected !!